DESKRIPSI KEBERADAAN INDUSTRI GULA PUTIH PTPN VII BUNGAMAYANG TERHADAP SERAPAN TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN KELUARGA BURUH PABRIK DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK DI DESA NEGARA TULANG BAWANG KECAMATAN BUNGAMAYANG KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2011
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang keberadaan industri gula putih PTPN VII Bungamayang terhadap serapan tenaga kerja dan pendapatan keluarga buruh di pabrik dalam rangka pemenuhan kebutuhan pokok di Desa Negara Tulang Bawang. Kecamatan Bungamayang Kabupaten Lampung Utara. Titik tekan kajian penelitian pada serapan tenaga kerja, asal tenaga kerja, pendapatan ekonomi keluarga, dan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga buruh pabrik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitiannya sebanyak 432 kepala keluarga (KK), sampel diambil sebanyak 10% atau sebanyak 44 KK. Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara, kuesioner, data sekunder, dan data dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan tabulasi frekwensi persentase sebagai dasar untuk mendeskripsikan hasil laporan penelitian. Hasil yang didapat bahwa: (1) Total Serapan Tenaga Kerja buruh Pabrik merupakan jumlah total keseluruhan kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh pabrik PTPN 7 yaitu sebesar 435 KK atau sebesar 32% dari jumlah seluruh penduduk di Desa Negara Tulang Bawang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat desa di sana merupakan karyawan pabrik tersebut. (2)Total asal tenaga kerja yaitu pendatang atau orang yang bertransmigrasi dari dalam provinsi atau luar provinsi. 34,10% dari dalam daerah dan 65,90 % dari luar daerah . Hal ini mempertegas bahwa suatu industri dapat memberi peluang usaha masyarakat demi tujuan pembangunan, (3) Pendapatan keluarga yang berpenghasilan tinggi di atas standar UMR di Kabupaten Lampung Utara yaitu sebesar 42 responden dengan perentase sebesar 95,5%,dan yang di bawah standar UMR yaitu sebesar 2 responden atau dengan persentase 4,5%. Hal ini mempertegas bahwa keberadaan pabrik berpengaruh pada peningkatan pendapatan ekonomi keluarga. (4) Kebutuhan pokok minimum setiap keluarga buruh pabrik sebanyak 86% terpenuhi, dan 14% tidak terpenuhi.