EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V DI SDN I PENGAJARAN TELUK BETUNG UTARA, BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2010/2011
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan efektifitas hasil belajar keterampilan gerak dasar shooting bola basket dengan modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas V di SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) dengan tiga siklus, setiap siklus diberikan pembelajaran yang berbeda. Siklus pertama berupa penggunaan modifikasi alat yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, 1 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m serta pembelajaran shooting bola basket dengan jalur lurus. Pada siklus kedua merupa modifikasi alat yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, 2 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, serta diberi pembelajaran shooting bola basket dengan bermain warna papan pantul yaitu 1 papan pantul berwarna hijau dan 1 papan pantul berwarna hitam. Pada siklus ketiga berupa modifikasi alat yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, tinggi ring direndahkan 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, diameter ring diperbesar menjadi 0,50 m dari standarnya 0,45 m, dan pada ring basket diberi bunyi-bunyian menggunakan pipa alumunium serta diberikan pembelajaran shooting bola basket dengan jalur segitiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandar Lampung berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar shooting bola basket yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan gerak akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pembelajaran gerak dasar shooting bola basket dengan modifikasi alat serta paket pembelajaran setiap siklus. Tes awal menghasilkan ketuntasan belajar 3 siswa dari 25 siswa atau sebesar 12% namun tingkat efektifitas 00,00 % dalam arti belum efektif. Siklus pertama menghasilkan ketuntasan 6 siswa dari 22 siswa atau sebesar 24 % dengan tingkat efektifitas 37,36 %. Siklus kedua meningkat ketuntasan belajar 5 siswa dari 16 siswa atau sebesar 31,25 % dengan tingkat efektifitas 45,37 % dan siklus ketiga meningkat ketuntasan belajar 8 siswa dari 11 siswa atau sebesar 72,72 % dengan tingkat efektifitas 58,19 %. Total siswa tuntas dari tes awal hingga siklus ketiga berjumlah 22 siswa dari jumlah seluruh siswa 25 siswa. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah penggunaan modifikasi alat dapat meningkatkan dan mengefektifkan pembelajaran.