Daftar Isi:
  • Abstrak Kajian tentang morfometri sayap kelelawar telah dilakukan pada bulan JuliAgustus 2011 bertempat di Stasiun Pusat Penelitian dan Pelatihan Konservasi Way Canguk dan Desa Sukaraja dan Suka Banjar, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Penelitian dilaksanakan berada di bawah program penelitian S3 Joe Chun Chia Huang dari Department of Biology Texas Tech University Amerika Serikat dan bekerja sama dengan Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP). Metode harp trap dan mist net digunakan untuk upaya penangkapan dan program imageJ versi 1.43 untuk pengukuran luas sayap. Usaha penangkapan dilakukan sebanyak 146 dan diperoleh 1083 individu kelelawar yang termasuk dalam 34 spesies dan 252 individu dilakukan pengukuran luas sayap menggunakan program Image J. Dari hasil pengukuran diperoleh data Luas sayap kelelawar yang terbesar dimiliki oleh Rousettus amplexicaudatus dengan luas 0.0275 m2 dan yang terkecil dimiliki Tylonycteris robustula dengan luas 0.0040 m2. Bentang sayap terkecil ditemukan pada Kerivoula intermedia dengan 0.1724 m dan bentang sayap yang terbesar dimiliki oleh Cynopterus sphinx dengan 0.3491 m. Luas sayap dapat membantu proses identifikasi sampai dengan tingkat jenis. Terdapat perbedaan hasil pengukuran panjang lengan dan panjang tangan antar individu dalam spesies yang sama sehingga pada genus Rhinolopus dan Hipposideros menunjukan nilai indeks nya negatif Kata kunci: Morfometri, kelelawar,luas sayap kelelawar, bentang sayap, karakter sayap kelelawar, Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan