Daftar Isi:
  • Salah satu kelemahan pembelajaran IPA selama ini adalah hasil belajar yang kurang. Seperti permasalahan yang ada di SD Kristen 1 Metro yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang terlihat dari nilai rata-rata kelas masih dibawah standar KKM, dari 22 orang siswa yang mencapai ketuntasan belajarnya baru 8 orang siswa atau 36,36% serta guru banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011-2012 Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan dua siklus, dan tiap siklus dilakukan melalui 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan refleksi. Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa pada setiap siklusnya berupa soal test tertulis pada setiap akhir siklus. Data kualitatif dianalisis dengan tehnik deskriptif dengan tujuan mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dilihat dari hasil observer yang semula nilai aktivitas siswa 1,71 dengan kategori cukup pada siklus 1, meningkat menjadi 3,21 dengan kategori baik pada siklus 2. Begitujuga dengan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai siswa yang sebelumnya terendah 60 pada siklus 1 menjadi 75 pada siklus 2, dan hasil nilai rata-rata 65,37 pada siklus 1 meningkat menjadi 77,11 pada siklus 2, serta persentase siswa yang tidak mencapai KKM menjadi lebih kecil yang semula 45,45% menjadi keseluruhan mencapai KKM. Dengan demikian maka model Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) baik untuk digunakan dalam proses pembelajaran.