Daftar Isi:
  • Abstrak Tanaman gladiol merupakan tanaman hias yang digemari oleh masyarakat karena mempunyai nilai estetika yang tinggi sebagai bunga potong maupun tanaman taman. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif dapat dilakukan dengan menggunakan subang dan anak subang (kormel), sedangkan cara generatif yaitu dengan menggunakan biji. Perbanyakan vegetatif dengan menggunakan subang tergolong lebih cepat dan mudah untuk mendapatkan anakan baru jika dibandingkan dengan menggunakan biji maupun kormel. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mengetahui varietas gladiol yang menghasilkan produksi subang terbaik, (2) mengetahui konsentrasi benziladenin (BA) terbaik yang dapat meningkatkan produksi subang gladiol, (3) mengetahui pengaruh masing-masing konsentrasi benziladenin (BA) terhadap masing-masing varietas dalam meningkatkan produksi subang gladiol. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung, mulai bulan Mei sampai dengan November 2011. Perlakuan dirancang dalam faktorial (2 x 4) dengan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Faktor pertama adalah varietas gladiol yaitu varietas Fatimah dan varietas Hunaena. Faktor kedua adalah konsentrasi benziladenin (BA) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 ppm (b0), 10 ppm (b1), 20 ppm (b2), dan 30 ppm (b3). Pengelompokan dilakukan berdasarkan ukuran subang gladiol. Analisis statistik dilakukan dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) varietas Fatimah dan varietas Hunaena tidak berbeda nyata dalam produksi subang, (2) pemberian benziladenin 20 dan 30 ppm sama baiknya dalam meningkatkan produksi subang sebanyak 2,56 dan 2,63 buah, (3) tidak terdapat pengaruh masing-masing konsentrasi benziladenin (BA) terhadap masing-masing varietas dalam meningkatkan produksi subang gladiol. Kata kunci : benziladenin, produksi umbi, gladiol Abstract Gladiolus is one of many ornamental plants that cultivated due to its high aesthetics value not only as cut flowers but also as garden plants. These plants can be propagated both vegetatively and generatively. Vegetative way can be done by using the corm and cormels, while the generative way is by using the seeds. The vegetative propagation by using corm is considered faster and easier to produce new plants than using the seeds or cormels. The study was done in order to (1) know which gladiolus varieties produce higher corm production, (2) know the best concentration of benzyladenin (BA) that can increase the production of gladiolus corms, and (3) know the combined effect of benzyladenin (BA) and varieties in increasing production of gladiolus corms. The research was conducted in the Gunung Terang Village, Tanjung Karang Barat District of Bandar Lampung, from May until November 2011. The treatment was designed factorially (2 x 4) by using a Randomized Block Design. The first factor was two gladiolus varieties, i.e Fatimah and Hunaena. The second factor was four Benzyladenin (BA) concentrations, which consists of 0 ppm (b0), 10 ppm (b1), 20 ppm (b2), and 30 ppm (b3). The experiment was grouped according to the size of the gladiolus corms. Statistical analysis was performed by analysis of variance, and the comparison among means by the Least Significant Difference (LSD) test at 5% probability. The results showed that (1) Fatimah and Hunaena varieties were not significantly different in corm production, (2) Application of benzyladenin at 20 ppm and 30 ppm both increase corms production by 2,56 and 2,63. (3) There was no interaction between the varieties and benzyladenin (BA) concentration in the production of gladiolus corms. Key word : Benzyladenin, Corm Production, Gladiolus