Daftar Isi:
  • abstrak indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemberian mulsa bagas terhadap laju infiltrasi pada lahan pertanaman tebu (Saccharum officinarum L.) ratoon kedua. Pengukuran infiltrasi dilakukan dilahan PT GMP dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung bulan Juni 2013. Perlakuan disusun dalam rancangan petak terpisah (split plot design) dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 kali ulangan. Petak utama yaitu sistem olah tanah, yang terdiri dari OTI (T1) dan TOT (T0). Anak petak adalah aplikasi mulsa bagas, yang terdiri dari mulsa bagas 80 t ha-1 (M1) dan tanpa mulsa bagas 80 t ha-1 (M0). Dengan demikian terbentuk 4 kombinasi perlakuan dengan 5 kelompok sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Adapun kombinasi perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut: T1M1 = olah tanah intensif + mulsa bagas 80 t ha -1 ; T1M0 = olah tanah intensif + tanpa mulsa bagas; T0M1 = tanpa olah tanah + mulsa bagas 80 t ha -1 ; T0M0 = tanpa olah tanah + tanpa mulsa bagas. Data total infiltrasi dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 1% dan 5%, yang sebelumnya diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlett dan aditivitasnya dengan Uji Tukey. Rata-rata nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 1% dan 5%. Dibuat kurva laju infiltrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kapasitas dan kecepatan laju infiltrasi pada sistem OTI lebih tinggi dibandingkan dengan sistem TOT; (2) Perlakuan sistem OTI maupun TOT dengan aplikasi mulsa bagas 80 t ha-1 tidak berpengaruh terhadap meningkatnya laju infiltrasi; (3) tidak terdapat interaksi antara sistem olah tanah dengan aplikasi mulsa bagas terhadap laju infiltrasi tanah. Kata kunci : Infiltrasi, Sifat fisik tanah, mulsa bagas.