Pendidikan Islam Indonesia dan Tantangan Globalisasi: Perspektif Sosio-Historis

Main Author: Gaus, Djulaiha
Format: Article info application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: IAIN Ponorogo , 2017
Online Access: http://ibriez.iainponorogo.ac.id/index.php/ibriez/article/view/21
http://ibriez.iainponorogo.ac.id/index.php/ibriez/article/view/21/13
Daftar Isi:
  • National and global challenges faced by the Islamic education is increasingly complex, particularly in Indonesia in this global era, faced with problems of social-philosophical failed over. There are two problems faced by Islamic education on the challenges of globalization. 1.) as an opportunity, (globalization) one side will make it easier for Islamic education to access a variety of information easily. Also makes it easier to disseminate Islamic education (dissemination) Scientific products that deliver the benefits of existence for the society.2.) as a challenge, it turns out that globalization not only affects the order of life on a macro level, but also change the life at the micro level, for example against the bond of the social life of the community. That is, the phenomenon of social disintegration, the loss of values tradition, lunturnya customs, manners, and other social deviation in this paper, concludes that, Islamic institutions as a whole still run his role in three basic:the transmission of knowledge and the Sciences of Islam. Secondly, maintenance of Islamic tradition; third, the reproduction of the candidates.
  • Tantangan nasional dan global yang dihadapi oleh pendidikan Islam semakin kompleks, khususnya di Indonesia di era global ini, dihadapkan pada problematika filosofis-sosial yang tidak kunjung usai. Ada dua masalah yang dihadapi oleh pendidikan Islam pada tantangan Globalisasi. 1). Sebagai peluang, (globalisasi) satu sisi akan memudahkan pendidikan Islam untuk mengakses berbagai informasi dengan mudah. Juga memudahkan pendidikan Islam untuk menyebarluaskan (diseminasi) produk-produk keilmuan yang memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat. 2). Sebagai tantangan, ternyata globalisasi tidak hanya mempengaruhi tatanan kehidupan pada tataran makro, tetapi juga mengubah tata kehidupan pada tataran mikro, misalnya terhadap ikatan kehidupan sosial masyarakat. Yaitu, Fenomena disintegrasi sosial, hilangnya nilai-nilai tradisi, lunturnya adat-istiadat, sopan santun, dan penyimpangan sosial lainya Dalam tulisan ini, berkesimpulan bahwa, lembaga-lembaga pendidikan Islam secara keseluruhan tetap menjalankan perannya dalam tiga hal pokok:  transmisi ilmu-ilmu dan pengetahuan Islam (transmission of Islamic knowlwdge); kedua, pemeliharaan tradisi Islam (maintenance of Islamic tradition); ketiga, kaderisasi calon-calon ulama. Peserta didik tidak hanya menggetahui ilmu-ilmu agama, atau sebaliknya tidak hanya mengetahui pengetahuan umum, dengan demikian, dapat melakukan mobilisasi pendidikan. Disamping itu, para anak didik memiliki keterampilan, keahlian atau life skills khususnya dalam bidang sains dan teknologi yang menjadi karakter dan ciri globalisasi, yang pada gilirannya membuat mereka  memiliki dasar-dasar dalam lapangan kerja sebagaimana dituntut di alam globalisasi.