APLIKASI SHOOT TIP GRAFTING IN VITRO PADA PROGRAM PENYEDIAAN INDUK JERUK BEBAS PENYAKIT DI INDONESIA
Main Author: | Devy, Nirmala Friyanti; Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Jalan Raya Tlekung No. 1, Junrejo Kota – Batu 65301 Telp. (0341) 592683; Faks. (0341) 593047, |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2099 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/view/2099/1828 |
Daftar Isi:
- Metode standar untuk menghasilkan induk jeruk bebas penyakit ialah sambung pucuk atau shoot tip grafting (STG) in vitro. Pada metode tersebut, meristem tip tanaman induk terinfeksi oleh penyakit virus disambungkan pada semaian batang bawah bebas penyakit secara in vitro. Untuk mempercepat pertumbuhan, tanaman hasil STG disambung ulang pada batang bawah secara in vivo. Tanaman dapat menjadi pohon induk sumber entres apabila negatif dari infeksi citrus tristeza virus (CTV) dan citrus vein phloem degeneration (CVPD). Tanaman jeruk yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi STG secara genetik sama dengan induknya, bebas dari penyakit, dan turunannya memiliki keragaan morfologi yang memuaskan. Dengan mengaplikasi metode STG standar diikuti dengan indeksing, sampai tahun 2012 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) telah membersihkan tanaman induk jeruk dari 221 varietas yang berasal dari berbagai sentra produksi di Indonesia. Dari keturunannya, pada tahun 2005-2011, Balitjestro telah mendistribusikan pohon induk jeruk kelas blok fondasi (BF) dan Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) masing-masing 1.799 dan 13.046 pohon. Permasalahan yang dihadapi ialah rendahnya persentase sambungan jadi dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk sampai pada tahap indeksing. Upaya perbaikan yang dilakukan antara lain memodifikasi media tumbuh in vitro maupun lingkungan tumbuh tanaman hasil sambung ulang.