Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Adiksi zat psikoaktif adalah penyakit otak kronis berulang, sehingga perlu penanganan medis. Dokter banyak yang mempunyai persepsi negatif dan tidak kompeten menangani adiksi zat psikoaktif akibat minimnya pendidikan kedokteran adiksi. Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKUAJ) mempunyai pendidikan kedokteran adiksi dalam bentuk blok kedokteran adiksi sejak tahun 2009. Studi ini adalah evaluasi mengenai pengaruh blok kedokteran adiksi terhadap persepsi tentang adiksi zat psikoaktif pada mahasiswa FKUAJ.Tujuan: Mengetahui efektivitas blok kedokteran adiksi terhadap persepsi mahasiswa kedokteran tentang adiksi zat psikoaktif.Metode: Studi ini berupa kuasi eksperimental dengan evaluasi pre dan post. Subjek adalah mahasiswa FKUAJ yang menjalani blok elektif pada tahun 2013. Instrumen adalah Illness Perception Questionnaire Revised Version Addiction (IPQ-RA). Pengukuran dilakukan pada hari pertama blok dan satu minggu setelah blok selesai. Analisis one way ANOVA dilakukan terhadap variabel blok elektif, subskala persepsi, dan atribusi. Hasil: Penelitian ini melibatkan 83 responden dari blok kedokteran adiksi (n=31), blok health care entrepreneurship (n=21), dan blok kedokteran paliatif (n=31). Hasil yang bermakna didapatkan pada postmeasurement, yaitu mahasiswa blok kedokteran adiksi lebih setuju dengan pernyataan ‘adiksi adalah penyakit kronis’ (p=0,005), ‘saya memahami adiksi’ (p<0,001), dan ‘adanya faktor-faktor risiko yang menyebabkan adiksi’ (p=0,018); dibandingkan dengan mahasiswa lainnya. Didapatkan perbedaan yang bermakna pada mahasiswa yang mengikuti blok kedokteran adiksi sesudah menjalani blok, mereka mempunyai persepsi bahwa mereka lebih memahami adiksi (p=0,005) dan lebih setuju ada faktor-faktor risiko penyebab adiksi (p=0,008).Kesimpulan: Blok kedokteran adiksi mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan persepsi tentang adiksi zat psikoaktif dari mahasiswa yang mengikuti blok tersebut.