Sistem Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Efektifitas Pembinaan Narapidana Narkoba (Studi Pada Lapas Kelas 1 Madiun)

Main Author: Rahma Fiqrasari, Bhektining
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/9762/1/Sistem_Keamanan_Lembaga_Pemasyarakatan_Sebagai_Upaya_Efektifitas.pdf
http://eprints.umm.ac.id/9762/
ctrlnum 9762
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umm.ac.id/9762/</relation><title>Sistem Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Efektifitas Pembinaan Narapidana Narkoba (Studi Pada Lapas Kelas 1 Madiun)</title><creator>Rahma Fiqrasari, Bhektining</creator><subject>K Law (General)</subject><description>Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. Sebagai lembaga pembinaan, posisinya sangat strategis dalam merealisasikan tujuan akhir dari Sistem Peradilan Pidana, yaitu rehabilitasi dan resosialisasi pelanggar hukum, bahkan sampai pada penanggulangan kejahatan (suppression of crime). Sehingga dalam sistem pemasyarakatan, fungsi Lembaga Pemasyarakatan adalah pembinaan dan bimbingan, dengan tahap-tahap admisi/orientasi, pembinaan dan asimilasi.&#xD; Terkonsentrasinya jumlah petugas Lapas pada seksi keamanan merupakan suatu hal yang wajar, sebab kondisi keamanan dalam Lapas merupakan acuan utama bagi pelaksanaan berbagai kegiatan di Lapas terutama menyangkut hal-hal pembinaan terhadap penghuni Lapas. Mekanisme pengamanan di Lapas&#xD; diserahkan kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan setempat. Keamanan merupakan syarat mutlak untuk terlaksananya program-program pembinaan. Oleh karena itulah suasana aman dan tertib perlu diciptakan. Dalam kesempatan ini penulis mengungkapkan tiga permasalahan tentang sistem keamanan sebagai upaya efektifitas pembinaan narapidana narkoba yaitu, bagaimanakah sistem keamanan di Lapas Kelas I Madiun, kendala apa saja yang dihadapi petugas Lapas dalam pelaksanaan sistem keamanan dan bagaimana pengaruh sistem keamanan terhadap efektifitas pembinaan narapidana narkoba.&#xD; Metode penulisan yang digunakan penulis dalam pembahasan ini adalah metode yuridis sosiologis, yaitu penulis mengungkap fenomena yang terjadi di Lapas Kelas I Madiun untuk ditemukan suatu fakta yang kemudian penulis bisa menarik suatu permasalahan untuk di identifikasi yang selanjutnya dianalisa untuk ditemukan penyelesaian masalah dari fenomena yang muncul tersebut. Berdasarkan analisa, Tujuan pembinaan narapidana di Lapas Kelas I Madiun adalah untuk memantapkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan&#xD; YME dan mengembalikan narapidana supaya dapat kembali berinteraksi dengan masyarakat secara wajar. Secara umum pembinaan yang dilakukan di Lapas Kelas I Madiun adalah supaya berhasil menumbuhkan kesadaran dan kepercayaan diri&#xD; narapidana, memperoleh pengetahuan khususnya dalam bidang ketrampilan, menumbuhkan rasa kesadaran untuk patuh terhadap hukum, sehingga memiliki semangat pengabdian terhadap negara. Karena narapidana narkoba mempunyai&#xD; spesifikasi tertentu, maka dalam membina narapidana narkoba tidak dapat disamakan dengan membina narapidana umum. Namun dalam aplikasinya pembinaan narapidana narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun masih dijadikan satu dengan pembinaan narapidana umum. Hal inilah yang masih menjadi faktor kurang maksimalnya pembina dalam melaksanakan pembinaan, khususnya terhadap narapidana narkoba.&#xD; Sedangkan, Sistem keamanan yang dibuat berdasarkan yang penulis teliti, adalah sesuai dengan penerapan dari Landasan pembentukan keamanan di Lembaga Pemasyarakatan yaitu Bab V Pasal 46 UU No. 12 Tahun 1995 yaitu, Kepala LAPAS bertanggungjawab atas keamanan dan ketertiban di LAPAS yang dipimpinnya. Langkah-langkah pembinaan keamanan dan ketertiban dalam setiap Lapas Kelas I Madiun dilaksanakan sesuai dengan tingkat keadaan (situasi) mulai&#xD; tahapan maximum security, medium security, minimum security. adapun fungsi pokok keamanan di Lapas Kelas I Madiun adalah memantau dan menangkal sedini mungkin gangguan keamanan dan ketertiban yang timbul dari luar maupun dalam Lapas. Untuk penciptaan kondisi keamanan yang kondusif di Lapas Kelas I Madiun, maka pelaksanaan program keamanan dilapangan di bagi menjadi empat regu keamanan. Sistem keamanan yang berlaku di Lapas Kelas I Madiun adalah Sistem Keamanan Perorangan, Sistem Keamanan Beregu, Sistem Keamanan Campuran, yang keseluruhannya di jalankan oleh KPLP. Dari analisa penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Efektifitas sistem keamanan dan pembinaan narapidana narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun terhadap narapidana narkoba dapat dikatakan belum efektif karena masih dicampurnya antara narapidana narkoba dengan narapidana umum.&#xD; Sedangkan ada perbedaan yang spesifik antara narapidana narkoba dengan narapidana umum. Banyak akibat-akibat yang timbul dari tercampurnya tahanan narkotika dengan tahanan kasus umum. Pendekatan yang dilakukan bagi lapas umum adalah mengenai hal keamanan, penjagaan, dan pembinaan. Sedangkan, penanganan dan pendekatan pada lapas khusus narkotika, terdapat dua aspek penanganan dan pendekatan yang dilakukan, yaitu perawatan dan kesehatan dari narapidana.</description><date>2007</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/9762/1/Sistem_Keamanan_Lembaga_Pemasyarakatan_Sebagai_Upaya_Efektifitas.pdf</identifier><identifier> Rahma Fiqrasari, Bhektining (2007) Sistem Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Efektifitas Pembinaan Narapidana Narkoba (Studi Pada Lapas Kelas 1 Madiun). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. </identifier><recordID>9762</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Rahma Fiqrasari, Bhektining
title Sistem Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Efektifitas Pembinaan Narapidana Narkoba (Studi Pada Lapas Kelas 1 Madiun)
publishDate 2007
topic K Law (General)
url http://eprints.umm.ac.id/9762/1/Sistem_Keamanan_Lembaga_Pemasyarakatan_Sebagai_Upaya_Efektifitas.pdf
http://eprints.umm.ac.id/9762/
contents Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. Sebagai lembaga pembinaan, posisinya sangat strategis dalam merealisasikan tujuan akhir dari Sistem Peradilan Pidana, yaitu rehabilitasi dan resosialisasi pelanggar hukum, bahkan sampai pada penanggulangan kejahatan (suppression of crime). Sehingga dalam sistem pemasyarakatan, fungsi Lembaga Pemasyarakatan adalah pembinaan dan bimbingan, dengan tahap-tahap admisi/orientasi, pembinaan dan asimilasi. Terkonsentrasinya jumlah petugas Lapas pada seksi keamanan merupakan suatu hal yang wajar, sebab kondisi keamanan dalam Lapas merupakan acuan utama bagi pelaksanaan berbagai kegiatan di Lapas terutama menyangkut hal-hal pembinaan terhadap penghuni Lapas. Mekanisme pengamanan di Lapas diserahkan kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan setempat. Keamanan merupakan syarat mutlak untuk terlaksananya program-program pembinaan. Oleh karena itulah suasana aman dan tertib perlu diciptakan. Dalam kesempatan ini penulis mengungkapkan tiga permasalahan tentang sistem keamanan sebagai upaya efektifitas pembinaan narapidana narkoba yaitu, bagaimanakah sistem keamanan di Lapas Kelas I Madiun, kendala apa saja yang dihadapi petugas Lapas dalam pelaksanaan sistem keamanan dan bagaimana pengaruh sistem keamanan terhadap efektifitas pembinaan narapidana narkoba. Metode penulisan yang digunakan penulis dalam pembahasan ini adalah metode yuridis sosiologis, yaitu penulis mengungkap fenomena yang terjadi di Lapas Kelas I Madiun untuk ditemukan suatu fakta yang kemudian penulis bisa menarik suatu permasalahan untuk di identifikasi yang selanjutnya dianalisa untuk ditemukan penyelesaian masalah dari fenomena yang muncul tersebut. Berdasarkan analisa, Tujuan pembinaan narapidana di Lapas Kelas I Madiun adalah untuk memantapkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME dan mengembalikan narapidana supaya dapat kembali berinteraksi dengan masyarakat secara wajar. Secara umum pembinaan yang dilakukan di Lapas Kelas I Madiun adalah supaya berhasil menumbuhkan kesadaran dan kepercayaan diri narapidana, memperoleh pengetahuan khususnya dalam bidang ketrampilan, menumbuhkan rasa kesadaran untuk patuh terhadap hukum, sehingga memiliki semangat pengabdian terhadap negara. Karena narapidana narkoba mempunyai spesifikasi tertentu, maka dalam membina narapidana narkoba tidak dapat disamakan dengan membina narapidana umum. Namun dalam aplikasinya pembinaan narapidana narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun masih dijadikan satu dengan pembinaan narapidana umum. Hal inilah yang masih menjadi faktor kurang maksimalnya pembina dalam melaksanakan pembinaan, khususnya terhadap narapidana narkoba. Sedangkan, Sistem keamanan yang dibuat berdasarkan yang penulis teliti, adalah sesuai dengan penerapan dari Landasan pembentukan keamanan di Lembaga Pemasyarakatan yaitu Bab V Pasal 46 UU No. 12 Tahun 1995 yaitu, Kepala LAPAS bertanggungjawab atas keamanan dan ketertiban di LAPAS yang dipimpinnya. Langkah-langkah pembinaan keamanan dan ketertiban dalam setiap Lapas Kelas I Madiun dilaksanakan sesuai dengan tingkat keadaan (situasi) mulai tahapan maximum security, medium security, minimum security. adapun fungsi pokok keamanan di Lapas Kelas I Madiun adalah memantau dan menangkal sedini mungkin gangguan keamanan dan ketertiban yang timbul dari luar maupun dalam Lapas. Untuk penciptaan kondisi keamanan yang kondusif di Lapas Kelas I Madiun, maka pelaksanaan program keamanan dilapangan di bagi menjadi empat regu keamanan. Sistem keamanan yang berlaku di Lapas Kelas I Madiun adalah Sistem Keamanan Perorangan, Sistem Keamanan Beregu, Sistem Keamanan Campuran, yang keseluruhannya di jalankan oleh KPLP. Dari analisa penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Efektifitas sistem keamanan dan pembinaan narapidana narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun terhadap narapidana narkoba dapat dikatakan belum efektif karena masih dicampurnya antara narapidana narkoba dengan narapidana umum. Sedangkan ada perbedaan yang spesifik antara narapidana narkoba dengan narapidana umum. Banyak akibat-akibat yang timbul dari tercampurnya tahanan narkotika dengan tahanan kasus umum. Pendekatan yang dilakukan bagi lapas umum adalah mengenai hal keamanan, penjagaan, dan pembinaan. Sedangkan, penanganan dan pendekatan pada lapas khusus narkotika, terdapat dua aspek penanganan dan pendekatan yang dilakukan, yaitu perawatan dan kesehatan dari narapidana.
id IOS4109.9762
institution Universitas Muhammadiyah Malang
institution_id 136
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang
library_id 546
collection UMM Institutional Repository
repository_id 4109
city MALANG
province JAWA TIMUR
repoId IOS4109
first_indexed 2017-03-21T02:41:33Z
last_indexed 2017-03-21T02:41:33Z
recordtype dc
_version_ 1675924145817255936
score 17.538404