MINUMAN KERAS DI KALANGAN MAHASISWA SENI (Studi Kasus Mahasiswa Peminum Minuman Keras Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian di Universitas Muhamamdiyah Malang)
Main Author: | Rochman, Aman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/9676/1/MINUMAN_KERAS_DI_KALANGAN_MAHASISWA_SENI.pdf http://eprints.umm.ac.id/9676/ |
Daftar Isi:
- Di kalangan dunia panggung hiburan, khususnya bergerak di bidang seni banyak menjadi alkoholik (pecandu minuman beralkohol) dengan alasan dapat membantu dan menjadi lebih baik dalam performan saat di panggung atau meningkatkan kreatifitas dan menjadi gaya hidup untuk meningkatkan status di kalangan seniman. Mahasiswa mempunyai latar belakang heterogen budaya, sikap, tingkah laku dan kebiasaan. Mahasiswa memasuki unit-unit aktifitas sesuai minat bakat, kesenangan dengan tujuan berbeda di setiap individu. Di dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mereka mengasah, mengembangkan minat dan bakatnya dengan sistem pengajaran dimanajemen sendiri oleh UKM. UKM adalah unit kegiatan yang dikelola mahasiswa atas dasar bakat, minat dan kegemaran mahasiswa., UKM dalam sistimnya membantu dan mengembangkan kemampuan anggota dalam bidang tertentu. ( Pedoman Pembinaan Mahasiswa, 2004:9). Mahasiswa yang masuk di dunia UKM akan membawa kebisaan dan tingkah laku didalam aktifitas kegiatan UKMnya. UKM kesenian, khusususnya anggota UKM Kesenian memiliki cara pandang berbeda menyikapi tingkah laku menyimpang, seperti kebiasaan minum-minuman keras (MIRAS) dalam aktifitas kesenian atau di luar aktifitas seni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, bagaimana pola perilaku anggota UKM Kesenian menggunakan minuman keras di dalam aktifitas kegiatan keseniannya. Sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi penelitian selanjutnya, sehingga dapat menambah wacana baru tentang pemakean minuman keras (MIRAS) di kalangan anggota UKM kesenian atau para pelaku seni dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja, penyebab anggota UKM Kesenian menggunakan minuman keras di UKM keseniannya. Penelitian ini megunakan metode Diskriptif Kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan /melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (individu, kelompok, dan lembaga) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Hasil penelitian membuktikan bahwa MIRAS di kalangan mahasiswa seni adalah tujuan pertama mahasiswa bergabung menjadi anggota UKM kesenian bukan adanya kebiasaan pemakean MIRAS di UKM Kesenian. Tapi untuk menambah ketrampilan,wawasan dan untuk mengembangkan minat bakat dirinya. Pola konsumsi MIRAS di UKM Kesenian, merupakan menjadi kebiasaan di dalam aktifitas dan kegiatan di UKM Kesenian. Kebiasaan MIRAS dipengaruhi oleh masuknya anggota baru sebagai penerus, banyak peminum atau gak, termasuk manajeman organisasi menyikapi adanya pemakean MIRAS oleh anggota. Permasalahan untuk mengurangi kebiasaan pemakean MIRAS disebabkan karena faktor lingkungan komonitas seni dijadikan sarana pergaulan dan komonikasi antar UKM di Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk meningkatkan rasa percaya diri (PD) di dalam beraktifitas dalam berkarya. MIRAS sudah menjadi kebiasaan tokoh-tokoh menjadi idola seniman-seniman muda, sehingga banyak seniman muda meniru atau mebiasakan dengan pola pergaulan dan cara pandang berkarya seni. Juga lemahnya nilai-nilai seperitual/ agama dimiliki para anggota kesenian, karena menganggap nilai-nilai seperitual/ agama akan membatasi kreatifitas dan kebebasan berekspresi. Di dukung pola perilaku penggunaan miras oleh angggota tidak menyebabkan dampak negatip, tapi memunculkan rasa persaudaraan, mempererat jalinan komonikasi interen dan eksteren.