DAMPAK SOSIAL EKONOMI BENCANA LUMPUR LAPINDO DAN PENANGANANNYA DI PASAR BARU PORONG

Main Author: SUBEKTIONO, SUBEKTIONO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/9201/1/DAMPAK_SOSIAL_EKONOMI_BENCANA_LUMPUR_LAPINDODAN_PENANGANANNYA_DI_PASAR_BARU_PORONG.pdf
http://eprints.umm.ac.id/9201/
Daftar Isi:
  • Bencana lumpur panas Lapindo yang terjadi tanggal 29 Mei 2006 tepatnya di Desa Renokenongo Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo telah memberikan dampak nagatif bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya, seperti aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Dari dampak yang ditimbulkan inilah peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Dampak Sosial Ekonomi Bencana Lumpur Lapindo dan Penanganannya di Pasar Baru porong” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi yang disebabkan oleh bencana lumpur Lapindo dan bagaimana langkah-langka penanganannya bagi para korban. Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan pendekatan kualitatif serta tipe penelitiannya adalah studi kasus. Untuk penarikan sampelnya peneliti menggunakan tiknik purposive sampling. Untuk metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancra dan dokumentasi. Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari dampak yang ditimbukan oleh bencana Lapindo mengakibatkan para korban khususnya yang berada di PBP mengalami hambatan dalam proses pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi seperti, terhambatnya hubungan biologis suami istri, akses pendidikan mengalami hambatan, terganggunya kesehatan masyarakat, kurangnya pemenuhan gizi anak, hilangnya matapencaharian.Untuk memenuhi kebutuhan, mereka mengharapkan bantuan serta jatah makan yang diberikan oleh pihak Lapindo. Tetapi apa yang diberikan pihak Lapindo dinilai kurang dan terkesan lambat. Untuk menutupi kebutuhan yang lain terpaksa mereka harus menjual harta benda yang masih dimilikinya seperti perhiasan emas selain itu sebagian dari mereka harus meminjam uang kepada teman atau saudarannya. Ada juga yang sebagian dari mereka terpaksa berjualan es didepan kamar di pengungsian PBP namun hasilnya dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan. Untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat bencana ini pihak Lapindo telah memberikan bantuan serta ganti rugi kepada para korban. Bantuan yang diberikan berupa evakuasi para korban ketempat pengungsian di PBP, pemberian uang kontrak dan uang jaminan hidup, pemberian layanan kesehatan gratis, penggantian upah untuk tenaga kerja, pemberian biaya evakuasi dan relokasi serta bantuan dari Presiden dan juga dari beberapa pihak.