PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN DAN PEMBERIAN JENIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI (Swietenia macrophylla KING)

Main Author: SUPRIYONO, SUPRIYONO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/9131/1/PENGARUH_INTERVAL_PENYIRAMAN_DAN_PEMBERIANJENIS_PUPUK_NPK_TERHADAP_PERTUMBUHAN_BIBITMAHONI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/9131/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara interval penyiraman dengan pemberian jenis pupuk majemuk yang mengandung NPK, terhadap pertumbuhan bibit mahoni (Swietenia macrophilla King). Penelitian ini dilakukan di green house, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Malang pada tgl 4 Maret sampai 27 Mei. Rancangan yang digunakan adalah RAK yang terdiri dari dua faktor, dimana faktor I adalah interval penyiraman (I) terdiri dari 4 level, yaitu: A1 : sehari 2 kali, A2 : sehari 1 kali, A3 : dua hari 1 kali dan A4 : tiga hari 1 kali. Faktor II adalah jenis pupuk majemuk (B) terdiri dari 4 level, yaitu B1 : pupuk mutiara, B2 : pupuk phonska, B3 : pupuk grand-k dan B4 : pupuk hydro complex. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga diperoleh 48 unit percobaan. Hasil penelitian ini adalah interval penyiraman dan pemberian pupuk jenis NPK menunjukkan interaksi dan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman mahoni (Swietenia macrophylla King) pada peubah pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar dan bobot kering tanaman, tetapi tidak menunjukkan interaksi dan pengaruh pada peubah pengamatan diameter batang dan bobot basah tanaman. Kombinasi perlakuan A1B1 berpengaruh paling baik terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan bobot kering.. Interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, bobot basah dan bobot kering tanaman, sedangkan pemberian pupuk berpengaruh terhadap peubah diameter, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering tanaman. Berdasarkan penelitian ini, disarankan bahwa dalam penelitian hendaknya menggunakan jenis pupuk NPK yang mengandung unsur N lebih tinggi, serta pemberian air dengan interval tiga hari 1 kali, agar bibit yang dihasilkan memiliki kwalitas yang tinggi serta biaya yang digunakan relatif lebih murah.