PERAN BAGIAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PONOROGO DALAM PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI

Main Author: Wibisono, Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/8247/1/PERAN_BAGIAN_LINGKUNGAN_HIDUP_KABUPATEN_PONOROGO_DALAM_PENANGANAN_LIMBAH_INDUSTRI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/8247/
Daftar Isi:
  • Pembangunan industri yang dilakukan secara besar-besaran di Indonesia dapat membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan bahan kimia organis terus dapat meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan industri. Dampak negatif yang jelas timbul adalah penimbunan limbah berbahaya dan beracun (B-3) sebagai ampas dari proses produksi, pencemaran udara dari debu industri, pencemaran air sisa limbah yang kemudian mencemari tanah. Limbah ini kemudian mencemari ekosistem dan rantai makanan. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar peningkatan kemakmuran. Adanya otonomi daerah sangat membantu perkembangan industri yang mana daerah otonom sudah diberi keleluasaan untuk mengembangkan potensi industrinya dan dapat secara langsung mencari kemitraan untuk pengembangannya. Secara otomatis ini membuka lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Pada umumnya limbah industri berupa limbah cair, limbah padat, dan limbah gas yang mana kesemua limbah yang dihasilkan oleh industri pada dasarnya sangat berpotensi mencemari lingkungan dan dapat mengancam kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tetap mengenai sifat, keadaan hubungan tertentu dalam masyarakat sehingga peneliti bisa melakukan eksploitasi dan klasifikasi mengenai sesuatu atau pertanyaan sosial dengan jalan mendeskripsikan variable yang dijabarkan melalui sejumlah indikator yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam pelaksanaan program kebijakan belum maksimal dan memenuhi sasaran yang tepat. Hal ini dikarenakan karena kurangnya SDM aparatur dalam pelaksanaan kebijakan, rendahnya keinginan masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan juga dunia usaha atau industri sering mengabaikan akan pentingnya penanganan dan pengendalian limbah. Proses pengawasan dan pengendalian lingkungan yang dilakukan Bagian Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo meliputi pemantauan dan penataan IPAL, pemantauan limbah, industri membuat laporan pemantauan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan setiap tahun dengan melakukan uji laboratorium mengenai limbah yang telah dihasilkan. Pola koordinasi yang dilakukan adalah dengan melakukan kerjasama dengan instansi Jasa Tirta dan Dinas Indakop dan Penanaman Modal Kabupaten Ponorogo, sehingga diharapkan penanganan limbah dapat dilakukan dengan maksimal. Kurangnya SDM aparatur, rendahnya keinginan masyarakat akan kelestarian lingkungan dan lemahnya penanganan limbah oleh industri menyebabkan kebijakan yang telah dibuat tidak berjalan dengan maksimal. Diharapkan dengan adanya kerjasama yang baik dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha kelestarian lingkungan dapat dinikmati pada masa mendatang dan bukan hanya pada masa sekarang.