KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANTARA MAHASISWA ETNIS KALIMANTAN DAN ETNIS MADURA DI PERUMAHAN BUKIT CEMARA TUJUH KOTA MALANG (Studi Teori Self Disclosure)

Main Author: Wulandari, Tutik
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/8137/1/KOMUNIKASI_ANTARPRIBADI_ANTARA_MAHASISWA_ETNISKALIMANTAN_DAN_ETNIS_MADURA_DI_PERUMAHANBUKIT_CEMARA_TUJUH_KOTA_MALANG.pdf
http://eprints.umm.ac.id/8137/
Daftar Isi:
  • Asumsi terhadap perbedaan ras antara etnis Kalimantan dan etnis Madura mewarnai banyak kalangan dewasa mi. Semakin mencoloknya masyarakat yang berbau etnis di kompleks perumahan, kampus, atau sekolah dan juga beberapa kantor atau perusahaan yang diwarnai sikap diskriminatif Hubungan antar suku dapat terjalin dengan baik apabila terdapat kesamaan kepentingan, kesamaan agama, kesamaan wilayah tinggal, kesamaan nasib, kesamaan status sosial dan kesamaan geografis dorongan terjadinya komunikasi secara efektif, yang saling menguntungkan bisa timbul dan kesamaan­kesamaan tersebut. Maka adanya kepentingan yang sama dalam lingkup yang sama pula membuat komunikasi tak terhindarkan. Komunikasi antar etnis banyak di latar belakangi perbedaan budaya sebagaimana kekayaan budaya bangsa Indonesia. Aneka kebudayaan daerah di Indonesia memberi pengaruh terhadap sosialisasi, tingkah laku dan pendirian pada diri sendiri. Teori yang di pakai dalam penelitian ini menggunakan teori Self Disclosure, yaitu teori ini sering disebut teori Johari Window. Para pakar kepribadian beranggapan bahwa model teoritis yang dia ciptakan merupakan dasar untuk menjelaskan dan memahatni interaksi antarpribadi secara manusiawi. Asumsi Johari bahwa dalam setiap individu bisa memahami din sendiri maka dia bisa mengendalikan sikap dan tingkah lakunya disaat berhubungan dengan orang lain. Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling di mana infonnan di tentukan berdasarkan karakteristik tertentu yakni 2 (dua) dan mahasiswa etnis Kalimantan dan 2 (dua) mahasiswa dan etnis Madura yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan tinggal di perumahan Bukit Cemara Tujuh Kota Malang. Pengumpulan datanya adalah sebagai berikut: 1). Wawancara 2). Dokurnentasi dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data­ data yang di dapat berupa kata­ kata atau infonnasi yang diperoleh dart wawancara maupun dan dokumen. Sedangkan deskriptif merupakan tahapan dimana peneliti akan menjelaskan dari setiap jawaban yang diberikan oleh informan. Penjelasan yang diberikan merupakan penjelasan yang didasarkan oleh hash analisa dan interpretasi penulis sendiri yang disesuaikan dengan materi teori yang ada. Dari hasil paparan data dapat diketahui bahwa komunikasi antarpribadi antara mahasiswa etnis Kalimantan dan etnis Madura adalah hubungan antarpribadi antar individu. Meskipun dalam memilih tempat tinggal mereka cenderung berkelompok dalam satu etnis, namun pada dasarnya komunikasi yang terjalin tidak terpengaruh dengan kasus Sampit yang pernah terjadi. Bentuk komunikasinya bisa bersifat formal seperti pada saat diskusi sarasehan dalam perkuliahan atau non formal seperti dalam pergaulan sehari­hari antar sesama mahasiswa.