PENGARUH PEMBERIAN MACAM ZPT DAN UMUR PANEN TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) VARIETAS TIDAR DI DATARAN TINGGI
Main Author: | Hermawan, Hermawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/7039/1/PENGARUH_PEMBERIAN_MACAM_ZPT_DAN_UMUR_PANEN.pdf http://eprints.umm.ac.id/7039/ |
Daftar Isi:
- Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan strategis setelah padi dan jagung sehingga diberi prioritas untuk dikembangkan. Disamping sebagai bahan pangan, kedelai digunakan pula sebagai bahan pakan dan olahan industri. Kedelai merupakan tanaman palawija kaya protein yang memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati. Selain sebagai sumber protein, makanan berbahan baku kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun kolesterol darah yang dapat mencegah penyakit kanker (Rasyid, 1997). Sampai saat ini Indonesia adalah pengimpor potensial untuk komoditi kedelai. Kontradiktif dengan luasnya lahan potesnsial untuk pertanaman kedelai. Indonesia merupakan negara ketiga terbesar dari sudut luas areal tanaman kedelai yaitu 1,4 juta ha setelah China (8 juta ha) dan India (4,5 juta ha). Ditambahkan pula oleh Tripod (2001) bahwa dari sisi produksi kedelai, Indonesia diketahui menduduki peringkat keenam terbesar didunia setelah USA, Brazil, Argentina, China, dan India. Peningkatan produksi kedelai selama sepuluh tahun terakhir lebih banyak sebagai kontribusi perluasan areal tanam (73 %) dan sisanya 27% berasal dari peningkatan produktifitas. Meskipun setiap tahun terjadi peningkatan produksi kedelai nasional tetapi tetap tidak bisa menyusul permintaan kedelai dalam negeri salah satu penyebabnya adalah produktifitas pertanaman yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian macam ZPT dan umur panen pada dataran tinggi terhadap kualitas benih kedelai (Glycine max (L.) Merrill) varietas Tidar. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian yang terletak di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Batu dengan ketinggian tempat 700 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Agustus 2006. Percobaan dilakukan secara factorial dengan rancangan acak kelompok (RAK) Split Plot untuk analisa peubah hasil dan rancangan acak lengkap (RAL) factorial untuk analisa kualitas benih. Masing-masing terdiri dari dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama, macam ZPT yang terdiri dari empat level (ZO = kontrol, Z1= giberelin 150 ppm, Z2 = sitokinin 200 ppm dan Z3 giberelin 150 ppm + sitokinin 200 ppm) dan faktor kedua umur panen yang terdiri dari tiga level (p1 = umur panen 75 hst, P2 = umur panen 85 hst, dan P3 umur panen 95 hst). Pengamatan dilakukan setiap hari setelah perlakukan macam ZPT yaitu pada umur 75 hst adapun variabel pengamatan terdiri dari pengamatan dilahan meliputi: jumlah buku subur, jumlah polong per tanaman, berat basah brangkasan, berat kering barngkasan dan berat 100 butir benih. Sedangkan variabel yang kedua yaitu pengamatan kwalitas benih meliputi: panjang hipokotil kecambah normal, panjang akar kecambah normal, kecepatan berkecambah, daya kecambah, indeks vigor dan berat kering kecambah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Giberelin 150 ppm dan umur panen 85 hst mampu meningkatkan rerata yang lebih tinggi di liat dari nilai rerata , Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan macam ZPT berpengaruh sangat nyata terhadap rerata berat kering berangkasan. Pemberian gibrellin 150 ppm mampu meningkatkan rerata berat kering berangkasan. Hal ini diduga giberellin berperan dalam aktivitas kambium dan pembentukan RNA baru serta sintesa protein (Santoso, S., 2000), sehingga cadangan makanan yang tersimpan di dalam tanaman cukup banyak.