UJI EFEKTIVITAS DEKOK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP SEL SPERMATOZOA NORMAL DAN ABNORMAL DALAM TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS PUTIHJANTAN (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR

Main Author: ARIFAH, KHIFTIYATUL
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/6170/1/UJI_EFEKTIVITAS_DEKOK_DAUN_JAMBU_BIJI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/6170/
ctrlnum 6170
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umm.ac.id/6170/</relation><title>UJI EFEKTIVITAS DEKOK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) &#xD; TERHADAP SEL SPERMATOZOA NORMAL DAN ABNORMAL DALAM TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS PUTIHJANTAN (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR</title><creator>ARIFAH, KHIFTIYATUL</creator><subject>Q Science (General)</subject><description>Testis adalah kelenjar reproduksi pria yang terdiri dari 900 lilitan tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan sperma serta hormon. Sedangkan jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tumbuhan yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat, selain buah yang mengandung vitamin C sangat tinggi daunnya juga memiliki zat aktif beta sitosterol yang merupakan golongan steroid mempunyai daya spermicide, selain itu banyak bahan kimia yang &#xD; mendukung seperti alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, quersetin, avicularin, eugenol dan minyak atsiri. &#xD; Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dekok daun jambu biji dengan pemberian pelakuan berbagai dosis yang berbeda terhadap perbedaan jumlah sel spermatozoa normal dan abnormal dan untuk mengetahui apakah jumlah sel spermatozoa normal bergantung pada sel spermatozoa abnormal juga untuk mengetahui dosis dekok daun jambu biji yang mampu menghasilkan penurunan jumlah sel spermatozoa normal yang paling tinggi dalam tubulus &#xD; seminiferus testis tikus putih jantan strain wistar. Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan, sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 5 ekor. kelompok A (kelompok kontrol), Kelompok B (dosis dekok 4gr), Kelompok C (dosis dekok 6gr), Kelompok D (dosis dekok 8gr), Kelompok E (dosis dekok 10gr), dekok daun jambu biji diberikan secara oral dengan sonde setiap hari selama satu bulan. Pada akhir perlakuan tikus dibedah dan diambil organ testisnya dibuat preparat histologi untuk melihat jumlah sel spermatozoa normal dan abnormal dalam tubulus seminiferus. &#xD; Hasil penelitian dengan Uji Chi-square untuk Uji Kesesuaian menunjukkan pemberian berbagai perlakuan dosis dekok daun jambu biji yang berbeda memberikan perbedaan terhadap jumlah sel spermatozoa normal dan abnormal. Sedangkan dari Uji Chi-square untuk Uji Kebebasan dapat disimpulkan bahwa jumlah sel normal bergantung pada sel abnormal pada pemberian dosis dekok yang berbeda. Pada perlakuan dosis dekok 10gr menunjukkan penurunan jumlah sel spermatozoa normal yang paling tinggi dalam tubulus seminiferus testis tikus putih dilihat dari rata-rata.</description><date>2006</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/6170/1/UJI_EFEKTIVITAS_DEKOK_DAUN_JAMBU_BIJI.pdf</identifier><identifier> ARIFAH, KHIFTIYATUL (2006) UJI EFEKTIVITAS DEKOK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP SEL SPERMATOZOA NORMAL DAN ABNORMAL DALAM TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS PUTIHJANTAN (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR. Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. </identifier><recordID>6170</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author ARIFAH, KHIFTIYATUL
title UJI EFEKTIVITAS DEKOK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP SEL SPERMATOZOA NORMAL DAN ABNORMAL DALAM TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS PUTIHJANTAN (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR
publishDate 2006
topic Q Science (General)
url http://eprints.umm.ac.id/6170/1/UJI_EFEKTIVITAS_DEKOK_DAUN_JAMBU_BIJI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/6170/
contents Testis adalah kelenjar reproduksi pria yang terdiri dari 900 lilitan tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan sperma serta hormon. Sedangkan jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tumbuhan yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat, selain buah yang mengandung vitamin C sangat tinggi daunnya juga memiliki zat aktif beta sitosterol yang merupakan golongan steroid mempunyai daya spermicide, selain itu banyak bahan kimia yang mendukung seperti alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, quersetin, avicularin, eugenol dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dekok daun jambu biji dengan pemberian pelakuan berbagai dosis yang berbeda terhadap perbedaan jumlah sel spermatozoa normal dan abnormal dan untuk mengetahui apakah jumlah sel spermatozoa normal bergantung pada sel spermatozoa abnormal juga untuk mengetahui dosis dekok daun jambu biji yang mampu menghasilkan penurunan jumlah sel spermatozoa normal yang paling tinggi dalam tubulus seminiferus testis tikus putih jantan strain wistar. Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan, sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 5 ekor. kelompok A (kelompok kontrol), Kelompok B (dosis dekok 4gr), Kelompok C (dosis dekok 6gr), Kelompok D (dosis dekok 8gr), Kelompok E (dosis dekok 10gr), dekok daun jambu biji diberikan secara oral dengan sonde setiap hari selama satu bulan. Pada akhir perlakuan tikus dibedah dan diambil organ testisnya dibuat preparat histologi untuk melihat jumlah sel spermatozoa normal dan abnormal dalam tubulus seminiferus. Hasil penelitian dengan Uji Chi-square untuk Uji Kesesuaian menunjukkan pemberian berbagai perlakuan dosis dekok daun jambu biji yang berbeda memberikan perbedaan terhadap jumlah sel spermatozoa normal dan abnormal. Sedangkan dari Uji Chi-square untuk Uji Kebebasan dapat disimpulkan bahwa jumlah sel normal bergantung pada sel abnormal pada pemberian dosis dekok yang berbeda. Pada perlakuan dosis dekok 10gr menunjukkan penurunan jumlah sel spermatozoa normal yang paling tinggi dalam tubulus seminiferus testis tikus putih dilihat dari rata-rata.
id IOS4109.6170
institution Universitas Muhammadiyah Malang
institution_id 136
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang
library_id 546
collection UMM Institutional Repository
repository_id 4109
city MALANG
province JAWA TIMUR
repoId IOS4109
first_indexed 2017-03-21T02:40:21Z
last_indexed 2017-03-21T02:40:21Z
recordtype dc
_version_ 1675924124365488128
score 17.538404