KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA PASURUAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI KESENIAN DAERAH
Main Author: | AGUSTINING TRIASTUTI, PUNGKY |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/5945/1/KEBIJAKAN_PEMERINTAH_KOTA_PASURUAN_DALAM_MENGEMBANGKAN_POTENSI_KESENIAN_DAERAH.pdf http://eprints.umm.ac.id/5945/ |
Daftar Isi:
- Kota Pasuruan memiliki potensi kesenian yang cukup menarik. Pasuruan adalah sebuah kota kecil yang lebih dikenal dengan sebutan kota santri, sehingga sebagian besar seni dan budaya yang ada di kota Pasuruan banyak yang diwarnai dengan cirri khas budaya Islami. Dengan motonya ”Sura Dira Satya Pati” yang mempunyai arti bahwa berani teguh hati dan setia kepada pemimpin negara dan agama. Dari hal itu terlihat jelas bahwa kota Pasuruan mengutamakan keberanian untuk membela negara, namun kota Pasuruan tidak juga melupakan atau mengabaikan kesenian daerahnya. Dengan adanya kesenian yang bernafaskan Islam dapat dijadikan sebagai bukti kalau kesenian tetap berkembang di Kota Pasuruan, walaupun belum semua kesenian dapat berkembang dengan baik, mungkin. Ada beberapa bentuk kesenian daerah yang ada di Kota Pasuruan dan seharusnya dapat dipertahankan kelestariannya beberapa diantaranya adalah : seni tari (Tari Terbang Bandung) yang berpusat di desa Wirogunan, seni musik atau seni suara (Kote’an Lesung) yang berpusat di desa Blandongan, dan ada juga seni drama atau teater (Teater Terbang bandung) yang juga berpusat di desa Wirogunan. Di Kota Pasuruan terdapat juga beberpa kelompok kesenian dan sanggar seni. Keberadaan kesenian daerah tersebut sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah daerah. Untuk itulah peranan pemerinatah sangat diperlukan dalam pengembangan dan peningkatan potensi kesenian daerah. Pembahasan selanjutnya pada Skripsi ini adalah uraian secara teoretik untuk memperjelas konsep yang telah ada dengan melakukan pencarian melalui buku-buku ataupun dengan referensi-referansi yang lain semisal internet dan jurnal-jurnal sehingga akan lebih meyempurnakan lagi isi dari skripsi ini. Penelitian ini selanjutnya menfokuskan pada rumusan masalah, pertama Bagaimana Kebijakan pemerintah Kota Pasuruan Dalam Mengembangkan Potensi Kesenian Daerah, Kedua, Faktor-Faktor Apa Saja yang Menjadi Pendorong Dan Penghambat Dalam Mengembangkan Potensi Kesenian Daerah Yang Ada Di Kota Pasuruan. Jenis atau tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode Wawancara yang berpedoman pada Interview (Pedoman), Dokumentasi dan Observasi. Pada penelitian ini menggunakan populasi dan sampel. Sedangkan populasinya adalah seluruh tokoh seniman dan seniwati Kota Pasuruan, anggota Sanggar Seni Dharma Budaya Pemerintah Kota Pasuruan dan anggota Dewan kesenian kota Pasuruan. Sedangkan yang menjadi sampel dari penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti adalah 5 orang. Dengan teknik pengambilan sampel adalah teknik Porposive Sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut : bahwa Kebijakan Pemerintah Kota Pasuruan dalam Mengembangkan Potensi Kesenian Daerah tertuang dalam bentuk SK Walikota Pasuruan Nomor 278 Tahun 2002 yang berisi tentang Pembentukan Pengurus Sanggar Seni Dharma Budaya Pemerintah Kota Pasuruan dengan tugas pokoknya membina kesenian yang mencakup bidang seni tari, seni karawitan, seni pedalangan dan seni campursari. Secara umum masyarakat Kota Pasuruan sangat medukung program pengembangan potensi kesenian daerah di Kota Pasuruan. Dari penelitian yang telah dilakukan, Kebijakan Pemerintah Kota Pasuruan Dalam Mengembangkan Potensi Kesenian Daerah telah dilaksanakan dengan baik, terutama dalam bidang seni tari. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberpa prestasi yang telah diraih oleh Kota Pasuruan dalam berbagai event kesenian. Tetapi Pemerintah Kota Pasuruan kurang begitu memperhatikan masalah sarana dan prasarana yang ada, hal tersebut dapat dibuktikan adanya beberapa perlengkapan kesenian yang sudah harus diperbaiki atau diganti. Diantaranya adalah sanggar seni atau aula/gedung untuk latihan dan kegiatan kesenian (pagelaran), tape yang digunakan untuk latihan dan kostum atau perlengkapan kesenian yang lain yang kurang begitu lengkap. Pihak Pemerintah Kota Pasuruan harus menambah dan melengkapi sarana dan prasarana kesenian (perlengkapan kesenian) yang dibutuhkan untuk m,engembangkan potensi kesenian daerah yang ada di Kota Pasuruan. Saran semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait sehingga akan dapat lebih dipahami bagaimana untuk mengembangkan potensi kesenian daerah yang ada di Kota Pasuruan.