Pengembangan Usaha bagi Mantan TKI di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang
Main Authors: | Rahadjeng, Erna Retno, Jati, Ahmad Waluya, Latifah, Sri Wahjuni |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Manajemen,Bisnis dan Perbankan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/58023/1/Publikasi_Jurnal%20%2814%29.pdf http://eprints.umm.ac.id/58023/ http://ojs.umsida.ac.id/index.php/JBMP/article/view/910 |
Daftar Isi:
- Penelitian tentang pengembangan usaha bagi mantan TKI ini dilakukan di Kecamatan Donomulyo kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karateristik mantan TKI tersebut dari aspek sosial, budaya dan ekonomi, serta menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya pendukung sehingga memberikan informasi mendasar untuk menyusun strategi pengembangan usaha.Selanjutnya menggali informasi tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi pada daerah tersebut. Informan penelitian ini adalah Kepala Desa,Kaur Ekonomi, staf Pemerintah Desa, Pengurus Koperasi dan mantan TKI di Kecamatan Donomulyo. Data penelitian diperoleh dengan teknik wawancara, pengisian kuesioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:analisis validitas , reliabiltas analisis statistik diskriptif, analisis matrik terkluster dan swot. Selanjutnya dilakukan analisis domain untuk menentukan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mantan TKI di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang memiliki karakterisrik sosial dan budaya yang tinggi, namun memiliki karakteristik ekonomi yang rendah. Sesuai dengan karakteritik skill mantan TKI dan sumber daya alamnya maka potensi usaha yang relevan adalah mendukung Wisata Pantai dan Goa Malang Selatan dengan membangun usaha produksi makanan ringan berbasis singkong dan souvenir berbasis tanaman kelapa. Faktor suku bunga, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kesiapan sarana dan prasarana, sumber daya alam dan birokrasi yang mudah menjadi domain pendukung investasi. Namun sebaliknya, kualitas SDM dan tehnologi yang rendah menjadi domain kendala investasi.