PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN DI SMKN 1 PANGGUNGREJO
Main Author: | Broto, Suseno Wisnu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/53054/13/NASKAH.pdf http://eprints.umm.ac.id/53054/ |
Daftar Isi:
- Salah satu kendala dalam pembelajaran matematika sekarang ini adalah kurangnya antusiasme dari peserta didik untuk belajar. Kendala semacam ini banyak dijumpai di dalam lingkungan peserta didik tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selama ini dengan model pembelajaran yang sering digunakan di SMK yakni ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas ternyata belum mampu meningkatkan antusias peserta didik dalam belajar terlebih belum dapat menjadikan pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang bermakna. Berdasarkan pengalaman mengajar penulis di lingkungan SMK, telah membawa pemahaman bahwa siswa SMK lebih menyenangi proses pembelajaran dengan melibatkan kerja tim dan juga aktifitas pembelajaran yang menantang dengan pemberian instruksi secara benar. siap kerja. Pembelajaran yang memungkinkan peserta didik aktif secara maksimal memahami matematika secara bermakna adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Divisions). Pada model pembelajaran ini, peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang yang heterogen. Tahapan yang harus ditempuh dalam model pembelajaran ini yakni persiapan, penyajian materi, belajar kelompok, tes individual serta penghargaan kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Panggungrejo Blitar dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI TGB 1 tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini difokuskan pada “bagaimana penerapan pembelajaran model STAD dapat meningkatkan pemahaman barisan dan deret pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Panggungrejo?” . Penelitian ini dianggap berhasil apabila skor proses pembelajaran dan skor hasil belajar siswa telah mencapai kriteria keberhasilan, yaitu skor pembelajaran terletak pada interval , skor hasil belajar dari siswa mendapatkan skor sedikitnya 75, serta terjadi peningkatan pemahaman siswa selama proses pembelajaran. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skor proses pembelajaran adalah yang telah mencapai batas kriteria keberhasilan. Akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan pemahaman materi barisan dan deret sebesar . Perolehan rata-rata skor poin peningkatan individu pada tindakan 1 adalah 11,7 atau 39%. Perolehan rata-rata skor tes pada akhir tindakan 1 adalah 84,84 dan perolehan rata-rata skor poin peningkatan individu pada tindakan 2 adalah 24,3 atau 81%.