KATEGORI PENONTON REMAJA TENTANG GAYA BERPACARAN DI SINETRON SIAPA TAKUT JATUH CINTA DI SCTV (Studi Resepsi Pada Siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo)
Main Author: | sarah, putri |
---|---|
Format: | Thesis PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/52714/2/Pendahuluan.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/1/BAB%20I.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/7/Penutup.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/8/Lampiran.pdf http://eprints.umm.ac.id/52714/ |
Daftar Isi:
- Pada dasarnya sinetron hanyalah sebuah hiburan untuk masrayakat Indonesia yang menikmatinya namun terkadang sinetron menyajikan sebuah cerita yang tidak sesuai dengan umur yang ingin dituju. Dalam penelitian ini peneliti memilih sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta yang dimana sinetron ini dituju untuk remaja di Indonesia. Namun pada kenyataanya sinetron ini mendapat respon baik positive maupun negative dikarenakan adanya perbedaan pandangan saat memaknai sebuah adegan yang diberikan oleh sinetron tersebut. Sinetron percintaan ini ditujukan untuk remaja putri usia sekitar 17 keatas. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pemaknaan siswa tentang gaya berpacaran di sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta. Pada penelitian ini peniliti memilih subyek siswi SMA di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, karena siswi SMA adalah penonton sinetron yang aktif sehingga peneliti akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Analisis Resepsi, dalam pengumpulan data peneliti menggunakan cara wawancara kepada para subyek yang di pilih setelah itu menganalisis data yang dimiliki. Kesimpulan pada hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti menemukan dalam wawancara tersebut peneliti menemukan bahwa para subyek sebagian besar memiliki pemikiran yang sama dan hanya beberapa yang tidak sependapat dengan apa yang dilontarkan oleh subyek lainnya. Hal ini dibuktikan dengan dilihatnya banyak jawaban baru pada wawancara tersebut dan pada intinya jawaban tersebut memiliki alasan yang sama. Dalam wawancara muncul ketidaksamaan pendapat diantara peserta dalam diskusi secara tersirat mereka berasumsi bahwa gaya berpacaran tersebut bisa terjadi baik maupun buruk tergantung individu masing – masing. Ada subyek yang memiliki jawaban dominan sekali dalam berpatisipasi dan mengemukakan pendapat, karena selain peserta tersebut aktif dalam menonton acara terebut sehingga dapat memberikan informasi lebih terhadap peneliti dalam mengumpulkan data.