PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUNGA SEPATU (Hibiscus rosasinensis) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

Main Author: DWI SUSANTI, ANA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/4944/1/PENGARUH_BERBAGAI_DOSIS_FILTRAT_BUNGA_SEPATU.pdf
http://eprints.umm.ac.id/4944/
ctrlnum 4944
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umm.ac.id/4944/</relation><title>PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUNGA SEPATU (Hibiscus &#xD; rosasinensis) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOZOA TIKUS PUTIH &#xD; JANTAN (Rattus norvegicus)</title><creator>DWI SUSANTI, ANA</creator><subject>Q Science (General)</subject><description>Suami merupakan fokus baru untuk program KB yang belum mendapat perhatian. Sampai sekarang kontrasepsi untuk suami yang dianggap sudah mantap adalah kondom dan vasektomi. &#xD; Namun penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi menimbulkan keluhan psikologik, sedangkan vasektomi walaupun kontrasepsi yang diandalkan, seringkali menimbulkan efek samping berupa kegagalan rekanalisasi. Alternatif lain dalam metode kontrasepsi untuk suami &#xD; adalah dengan mengembangkan kontrasepsi melalui bahan atau zat dari tumbuh-tumbuhan yang diduga mempunyai bahan aktif yang bersifat antifertilitas. Salah satu tanaman yang termasuk dalam kelompok obat kontrasepsi adalah bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). Bunga sepatu mengandung hibiscetin, senyawa flavonoid dan fitosterol serta asam-asam organik seperti asam askorbat dan asam sitrat. Sebagai kontrasepsi pria, air rebusan bunga sepatu selain mengganggu keseimbangan hormon reproduksi (progesteron), juga memberikan efek menghambat sperma, mengganggu fungsi endokrin, dan memperkecil ukuran testis. Bunga bergetah ini juga memiliki sifat antiestrogenik, yaitu mengganggu aktivitas hormon reproduksi pada kaum ibu maupun kelompok bapak. Tetapi pengaruh itu hanya timbul selama pemberian ekstrak berlangsung. Kalau dihentikan, organ reproduksi kembali normal. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia UMM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis Filtrat Bunga Sepatu (FBS) terhadap penurunan jumlah sel spermatozoa serta dosis efektif dalam menurunkan jumlah sel spermatozoa tikus putih jantan &#xD; (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan sampel 25 ekor tikus putih jantan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dan masing-masing perlakuan 5 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh berbagai dosis FBS dalam menurunkan jumlah sel spermatozoa tikus putih jantan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis anava satu arah dengan nilai Fhitung &gt; Ftabel pada taraf signifikan 1%. Untuk mengetahui dosis efektif dari berbagai dosis FBS dilakukan uji Duncan&#x2019;s 1%. Hasil uji ini menunjukkan adanya notasi yang sama antara F1, F2, F3, dan F4. Berarti dari keempat dosis ini, memberikan pengaruh dan efektif dalam menurunkan jumlah sel spermatozoa. Adapun dosis paling efektif adalah 1,65 ml karena pada dosis ini rata-rata jumlah sel spermatozoa paling sedikit dibanding dengan dosis-dosis yang lain. Dengan demikian Filtrat Bunga Sepatu dapat digunakan sebagai obat kontrasepsi oral pria secara alami.</description><date>2007</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/4944/1/PENGARUH_BERBAGAI_DOSIS_FILTRAT_BUNGA_SEPATU.pdf</identifier><identifier> DWI SUSANTI, ANA (2007) PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUNGA SEPATU (Hibiscus rosasinensis) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. </identifier><recordID>4944</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author DWI SUSANTI, ANA
title PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUNGA SEPATU (Hibiscus rosasinensis) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)
publishDate 2007
topic Q Science (General)
url http://eprints.umm.ac.id/4944/1/PENGARUH_BERBAGAI_DOSIS_FILTRAT_BUNGA_SEPATU.pdf
http://eprints.umm.ac.id/4944/
contents Suami merupakan fokus baru untuk program KB yang belum mendapat perhatian. Sampai sekarang kontrasepsi untuk suami yang dianggap sudah mantap adalah kondom dan vasektomi. Namun penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi menimbulkan keluhan psikologik, sedangkan vasektomi walaupun kontrasepsi yang diandalkan, seringkali menimbulkan efek samping berupa kegagalan rekanalisasi. Alternatif lain dalam metode kontrasepsi untuk suami adalah dengan mengembangkan kontrasepsi melalui bahan atau zat dari tumbuh-tumbuhan yang diduga mempunyai bahan aktif yang bersifat antifertilitas. Salah satu tanaman yang termasuk dalam kelompok obat kontrasepsi adalah bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). Bunga sepatu mengandung hibiscetin, senyawa flavonoid dan fitosterol serta asam-asam organik seperti asam askorbat dan asam sitrat. Sebagai kontrasepsi pria, air rebusan bunga sepatu selain mengganggu keseimbangan hormon reproduksi (progesteron), juga memberikan efek menghambat sperma, mengganggu fungsi endokrin, dan memperkecil ukuran testis. Bunga bergetah ini juga memiliki sifat antiestrogenik, yaitu mengganggu aktivitas hormon reproduksi pada kaum ibu maupun kelompok bapak. Tetapi pengaruh itu hanya timbul selama pemberian ekstrak berlangsung. Kalau dihentikan, organ reproduksi kembali normal. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia UMM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis Filtrat Bunga Sepatu (FBS) terhadap penurunan jumlah sel spermatozoa serta dosis efektif dalam menurunkan jumlah sel spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan sampel 25 ekor tikus putih jantan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dan masing-masing perlakuan 5 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh berbagai dosis FBS dalam menurunkan jumlah sel spermatozoa tikus putih jantan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis anava satu arah dengan nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 1%. Untuk mengetahui dosis efektif dari berbagai dosis FBS dilakukan uji Duncan’s 1%. Hasil uji ini menunjukkan adanya notasi yang sama antara F1, F2, F3, dan F4. Berarti dari keempat dosis ini, memberikan pengaruh dan efektif dalam menurunkan jumlah sel spermatozoa. Adapun dosis paling efektif adalah 1,65 ml karena pada dosis ini rata-rata jumlah sel spermatozoa paling sedikit dibanding dengan dosis-dosis yang lain. Dengan demikian Filtrat Bunga Sepatu dapat digunakan sebagai obat kontrasepsi oral pria secara alami.
id IOS4109.4944
institution Universitas Muhammadiyah Malang
institution_id 136
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang
library_id 546
collection UMM Institutional Repository
repository_id 4109
city MALANG
province JAWA TIMUR
repoId IOS4109
first_indexed 2017-03-21T02:39:54Z
last_indexed 2017-03-21T02:39:54Z
recordtype dc
_version_ 1675924117569667072
score 17.538404