ANALISIS KEBIJAKAN DINAS SOSIAL TENTANG PROGRAM KESERASIAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM RANGKA MENCEGAH KONFLIK SOSIAL KELURAHAN KOTA BESI HILIR KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Main Author: | Safitri, Widie |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/49392/1/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umm.ac.id/49392/2/BAB%20V.pdf http://eprints.umm.ac.id/49392/3/BAB%20IV.pdf http://eprints.umm.ac.id/49392/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umm.ac.id/49392/6/BAB%20I.pdf http://eprints.umm.ac.id/49392/7/PENDAHULUAN.pdf http://eprints.umm.ac.id/49392/8/BAB%20II.pdf http://eprints.umm.ac.id/49392/ |
Daftar Isi:
- Konflik Sosial di Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2001 tersebut berdampak sangat serius bagi kehidupan masyarakat di Kalimantan Tengah. Konflik bernuansa etnis ini banyak memakan korban jiwa dari pihak Madura dan mengharuskan mereka meninggalkan atau mengungsi dari Kalimantan Tengah. Konflik ini mengakibatkan 469 korban jiwa dan 108 ribu warga Madura mengungsi. Pada tahun 2011 Program keserasian sosial yang merupakan salah satu program dalam penanganan konflik sosial pada daerah rawan atau bekas konflik sosial. Provinsi Kalimantan Tengah terealisasi di Kelurahan Kota Besi Hilir Kabupaten Kotawaringin Timur, yang merupakan daerah bekas konflik besar yang terjadi antara etnis Dayak dan Madura, wujud dari program ini berupa bangunan fisik Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA Al-Muhajirin), pembangunan TPA difungsikan untuk menyatukan dua suku yang berbeda antara suku Dayak dan Madura melalui kegiatan fisik yang pengerjaan nya dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Kota Besi Hilir khususnya etnis yang pernah berkonflik yakni etnis Dayak dan Madura. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melakukan observasi di Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kelurahan Kota Besi Hilir, melakukan wawancara dengan Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur, pendamping forum dan forum keserasian sosial beserta masyarakat Kelurahan Kota Besi Hilir. Penelitian ini menggunakan analisis kebijakan retrospektif William N. Dunn. Adapun teori analisis kebijakan retrospektif adalah analisis kebijakan yang dilakukan terhadap akibat-akibat kebijakan setelah suatu kebijakan diimplementasikan atau sudah terlaksana. Hasil penelitian analisis kebijakan melalui teori retrospektif yakni permasalahan saat pelaksanaan kegiatan keserasian sosial di Kelurahan Kota Besi Hilir yakni masih kurang nya partisipasi masyarakat yakni etnis Dayak dan Madura dalam proses musyawarah dan gotong royong melakukan pembangunan fisik. Dampak atau manfaat dalam bentuk pembangunan fasilitas sosial memberikan dampak yang baik guna meningkatkan sarana pendidikan yang ada di kelurahan dan kabupaten, masyarakat sampai saat ini juga terus melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan peran para pelaksana kebijakan program keserasian dibutuhkan komitmen dan partisipasi aktif dalam kegiatan yang telah disepakati dan kegiatan pengembangan forum sehingga terwujud keserasian sosial dalam kehidupan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program keserasian sosial yang terealisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur Kelurahan Kota Besi Hilir. Secara fisik sudah sesuai dengan juknis dan panduan yang ada. Selain, menunjang sarana pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur, menjadi wadah bagi masyarakat di Kelurahan untuk berbaur dan terjalinnya silaturahmi kepada dua suku yang pernah berkonflik yakni suku dayak dan suku Madura. Program keserasian sosial perlu untuk dilanjutkan, karena mencegah timbulnya konflik sosial di daerah rawan konflik.