Daftar Isi:
  • Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat di Indonesia berpengaruh pada tingkat konsumsi masyarakat meningkat terutama kebutuhan daging unggas maupun telurnya yang kaya sumber protein utama. Hal ini perlu diimbangi dengan ketersediaan daging dan telur unggas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mengatasinya yaitu dengan memaksimalkan peran mesin penetas telur agar memiliki prosentase keberhasilan penetasan yang tinggi dibanding dengan alat penetas konvensional. Untuk mengatasinya yaitu dengan memaksimalkan peran mesin penetas telur agar memiliki prosentase keberhasilan penetasan yang tinggi dibanding dengan alat penetas konvensional. Dengan menggunakan penetas otomatis proses penetasan telur menjadi lebih mudah, hemat, dan praktis dengan hasil penetasan yang lebih efisisen.Prototipe penetas telur ini menggunakan sensor DHT 22 sebagai input yang akan di proses Arduino Nano dan output berupa lampu pemanas 40 watt, kipas, dan motor servo SG 90. Sistem kerja dari prototipe ini ialah ketika mikrokontroler menerima output dari sensor DHT 22, kemudian oleh mikrokontroler data-data tersebut diolah untuk disampaikan ke driver relay, motor servo dan LCD . Apabila telah sampai pada suhu dan kelembaban yang ditargetkan yaitu suhu 37,7 ° C sampai 39,4 ° C dan kelembaban 65 %, maka mikrokontroler akan langsung mengatur hidup matinya lampu heater, kipas, dan motor servo.