Daftar Isi:
  • Film dokumenter dibalik frekuensi mengisahkan tentang jurnalis yang percaya bahwa pekerja media harus Independen, kritis dan sejahtera. Luviana adalah seorang jurnalis, telah bekerja 10 tahun di MetroTV sebagai Asisisten Producer News. Luviana dimutasi dari newsroom ke HRD, tapi ia menolak karena ia jurnalis dan di-PHK sepihak karena mempertanyakan sistem manajemen yang tak berpihak pada pekerja, dan ia juga mengkritisi independensi newsroom yang kerap dipakai oleh kepentingan pemilik. Hingga kini, kasus Luviana masih belum ada penyelesaiannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemaknaan konglomerasi media dalam film dokumenter Dibalik Frekuensi oleh Mahasiswa Jurnalistik 2016. Adapun penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yaitu berusaha untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kenyataan-kenyataan atau fakta-fakta dengan mengemukakan keadaan mengenai objek penelitian sebagaimana adanya secara rinci. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dan menggunakan metode reception analysis. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat subyek yang termasuk dalam kategori dominan (dominant hegemonic position) mengenai pemahaman film dokumenter Dibalik Frekuensi, pemahaman praktik kerja jurnalistik, dan kesejahteraan buruh media. Terdapat kategori negosiasi atau ada perbedaan dalam pemaknaan pesan yang diperoleh dari efek dari film dokumenter Dibalik Frekuensi dan pesan film dokumenter Dibalik Frekuensi. Hasil analisis juga dapat diketahui subyek yang masuk dalam kategori oposisi (oppositional code position) dalam pemaknaan konglomerasi media yaitu mengenai tanggapan subyek menyatakan bahwa dalam proses mencari, mengolah dan meyalurkan berita masih sering ditentukan atau dipengaruhi oleh pemilik media. Malang, 2019 Peneliti, Reza Tri Setyoko Pembimbing I Pembimbing II Novin Farid S. W, S. Sos, M.Si Nurudin,S.Sos,Msi