Persepsi Suharto dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Cina di Era Orde Baru
Main Author: | Pradana, Hafid Adim |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Prodi Hubungan Internasional, Universitas Diponegoro
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/47671/18/Peer%20Review%20-%20Pradana%20-%20Suharto%E2%80%99s%20Perception%20Indonesia%E2%80%99s%20Foreign%20Policy%20China.pdf http://eprints.umm.ac.id/47671/19/Similarity%20-%20Pradana%20-%20Suharto%E2%80%99s%20Perception%20Indonesia%E2%80%99s%20Foreign%20Policy%20China.pdf http://eprints.umm.ac.id/47671/20/Pradana%20-%20Suharto%E2%80%99s%20Perception%20Indonesia%E2%80%99s%20Foreign%20Policy%20China.pdf http://eprints.umm.ac.id/47671/ https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ip/article/view/10427 |
Daftar Isi:
- Pergantian kepemimpinan dari Sukarno ke Suharto berdampak pada perubahan politik luar negeri Indonesia. Salah satu perubahan politik luar negeri pada masa Suharto ialah pemutusan hubungan diplomatik dengan Cina. Tulisan ini berupaya untuk menjelaskan perubahan kebijakan luar negeri Indoenesia pada saat itu, terutama pemutusan hubungan diplomatic dengan Cina pada 1967. Meskipun sudah menjadi peninggalan sejarah, studi kasus tentang kebijakan luar negeri Suharto masih penting dikaji mengingat belum terdapat riset yang secara khusus berfokus pada kebijakan Indonesia dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Cina. Menggunakan Teori Persepsi yang dirumuskan oleh Ole R. Holsti sebagai alat analisa, penelitian ini menyimpulkan bahwa memburuknya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Cina pada 1967 disebabkan oleh persepsi Suharto yang menganggap CINA sebagai ancaman Indonesia menyusul peristiwa upaya kudeta tahun 1965.