Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi tingkat daya saing ekspor hasil perikanan tangkap laut Provinsi Di Indonesia, pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan dan pemulihan dan kelestarisan lingkungan, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis daya saing ekspor hasil perikanan tangkap laut Provinsi di Indonesia dan untuk mengetahui daerah mana saja yang memiliki potensi daya saing kuat dalam ekspor perikanan tangkap laut Provinsi di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah Revealed Competitive Adventage (RCA), yang digunakan untuk mengukur tingkat daya saing ekspor. Jika (<1) berdaya saing lemah, (>1) berdaya saing kuat, Indeks RCA yang digunakan untuk mengukur kondisi kinerja ekspor dengan keterangan, jika (=1) tidak mengalami peningkatan, (<1) mengalami penurunan, dan (>1) mengalami peningkatan, dan Export Share untuk mengukur kontribusi ekspor serta analisis GIS untuk mengetahui daerah yang memiliki potensi daya saing ekspor. Hasil analisis RCA Provinsi Jawa Timur mencapai rata-rata 3.54 dengan perbandingan 10 Provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat daya saing kuat ialah Provinsi Maluku, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, NTT, Papua Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur. Sedangkan hasil analisis Indeks RCA yang memiliki kinerja ekspor terus meningkat ialah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua. Dan untuk Export Share, tingkat kontribusi ekspor perikanan tangkap laut untuk Indonesia, Provinsi Jawa Timur merupakan yang tertinggi hingga mencapai 37.02%, serta GIS, ada 10 daerah Provinsi di Indonesia yang memiliki potensi daya saing ekspor, 18 Provinsi tidak memiliki potensi daya saing ekspor .