MAKNA BUDAYA “BUWUH” DIKALANGAN MASYARAKAT PENDATANG (Analisis interaksionisme simbolis pada Masyarakat Pendatang di Desa Bulugunung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan)
Main Author: | Wiyono, Biondi Kharisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/45968/1/jiptummpp-gdl-biondikhar-45289-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/45968/2/jiptummpp-gdl-biondikhar-45289-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/45968/3/jiptummpp-gdl-biondikhar-45289-3-bab2.pdf http://eprints.umm.ac.id/45968/4/jiptummpp-gdl-biondikhar-45289-4-bab3.pdf http://eprints.umm.ac.id/45968/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengkaji tentang budaya memberikan sumbangan pada acara pernikahan, khitanan dan kelahiran atau lebih populer disebut budaya buwuh. Dimana, budaya buwuh dilaksanakan pada acara pernikahan. Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan anggapan dari individu mengenai buwuh. Penelitian ini menggunakan perspektif orang luar atau pendatang untuk menjadi subjek penelitian yang nantinya akan menentukan makna dari budaya buwuh. Pendekatan teori yang peneliti gunakan adalah teori Interaksiomisme simbolik milik George Herbert Mead yang disimpulkan oleh Barbarra Ballis Lal. Peneliti melakukan pendekatan kualitatif fenomenologis, dimana subyek penelitian adalah para pendatang dari Madura. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, serta dokumentasi. Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif Miles dan Huberman, dimana analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, pada kalangan pendatang, mereka memiliki kekentalan budaya buwuh yang dipengaruhi daerah asalnya, yaitu harga diri sangat dijunjung tinggi. Konsep self mempengaruhi cepat atau lambatnya penyesuaian dengan lingkungan sekitar. Semakin lama self berada disuatu masyarakat maka akan berubah pula pola pikir dari individu. Hal ini terbukti dari semakin lama orang Madura menetap di Bulugunung anggapan tentang budaya buwuh adalah hutang semakin berubah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pendatang khususnya orang – orang Madura memberikan makna pada buwuh sebagai tanggungan yang jika tidak dilakukan maka akan menimbulkan konsekwensi sosial. Pendatang khususnya orang – orang Madura memiliki kecenderungan bahwa buwuh merupakan sebuah tanggungan ekonomi berupa utang piutang. Menghadiri buwuh mengartikan sebuah hutang piutang terbayarkan. Pendatang khususnya orang – orang Madura merepresentasikan kehadiran mereka diacara buwuh dengan adanya amplop berisikan uang yang dibubuhi nama dari penyumbang diacara tersebut..