Daftar Isi:
  • Fim merupakan salah satu media komunikasi yang popular pada saat ini. Berbagai jenis film mempunyai makna yang berbeda – beda bagi khalayak yang menikmatinya. Film Green Street Hooligans adalah salah satu yang bercerita tentang fanatisme dan rivalitas supporter sepakbola di Inggris antara supporter West Ham United dan Milwall. Fanatisme yang ada dalam film ini menunjukkan bagaimana kehidupan firma supporter yang ada di Inggris , dengan berbagai macam konflik didalamnya. Film ini bisa memberikan dampak fanatisme positif ataupun negatif tergantung bagaimana khalayak menerima pesan yang ada dalam film tersebut. Maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana supporter Arema memaknai Fanatisme dalam Film Green Street Hooligans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan mendalam dari para Aremania yang sudah berpengalaman menonton film Green Stret Hooligans. Pendekatan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep komunikasi massa, dimana fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (dalam Ardianto, 2007:15) terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (ketertarikan), transmission of values (penyebaran nilai), dan entertainment (hiburan). Untuk mengetahui pemaknaan yang didapat dari subyek penelitian tentang fanatisme film maka digunakan metode studi resepsi. Dalam mengungkap pemaknaan supporter Aremania Casual Terrace, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik wawancara mendalam (in-depth interview) dan dokumenter kepada 7 (tujuh) subyek penelitian. Subyek penelitian ditentukan dengan beberapa kriteria yang sudah ditentukan peneliti. Dan peneliti menggunakan tekhnik analisis data kualitatif yang dilakukan secara bersamaan dengan cara proses pengumpulan data menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2008:246) antara lain reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 1994:178). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan in depth interview terhadap 7 (tujuh) subyek penelitian dan setelah dilakukan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik yang dimilik subyek penelitian pada posisi dominan (dominant hegemonic position) memaknai fanatisme yang ada dalam film Green Street Hooligans diterapkan secara keseluruhan dalam kehidupan aremania. Kemudian terdapat subyek penelitian yang memaknai teks berdasarkan nilai budaya yang dominan tetapi menolak penerapannya dalam kasus yang spesifik (negotiated code/position), mereka memaknai fanatisme yang ada di film Green Street Hooligans berbeda dengan budaya dan kebiasaan yang ada di Aremania tetapi tetap bisa diterapkan dalam Aremania meskipun tidak persis dengan yang ada di film. Selain itu juga ada pula subyek penelitian yang memaknai pesan secara kritis berusaha untuk tidak menerima secara mentah – mentah (opposittional code/position), memaknai fanatisme dalam film Green Street Hooligans merupakan fanatisme yang cenderung fanatisme negatif dan buta. Tentu saja tidak bisa jika diterapkan didalam Aremania karena akan merugikan supporter dan klub tentunya.