Unsur Sensualitas Perempuan Dalam Film Indonesia (Analisis Isi Pada Film “Negeri Tanpa Telinga” Karya Lola Amaria)
Main Author: | Putra, Ilham Haliq |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/45800/1/jiptummpp-gdl-ilhamhaliq-44630-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/45800/2/jiptummpp-gdl-ilhamhaliq-44630-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/45800/3/jiptummpp-gdl-ilhamhaliq-44630-3-bab2.pdf http://eprints.umm.ac.id/45800/4/jiptummpp-gdl-ilhamhaliq-44630-4-bab3.pdf http://eprints.umm.ac.id/45800/ |
Daftar Isi:
- Penggunaan bagian-bagian tubuh perempuan yang menimbulkan nafsu birahi sebagai sebuah komoditi dalam sistem kapitalisme media massa di Indonesia mengandung kecurigaan adanya unsur sensualitas perempuan didalamnya. Tubuh perempuan dengan gampangnya dieksploitasi seperti yang terjadi di salah satu bentuk media komunikasi massa yaitu film. Konten yang memuat unsur sensual perempuan berubah bentuknya dan bertambah secara terusmenerus, dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik meneliti persoalan ini dengan tujuan untuk mengetahui bentuk unsur sensualitas apa saja yang ada pada film Negeri Tanpa Telinga dan seberapa besar porsentase frekuensi kemunculannya dalam film tersebut. Film, dalam penelitian ini, peneliti menempatkan sebagai medium komunikasi massa. Media massa ini dapat menjangkau semua kalangan dengan cepat dan dengan skala yang besar menjadi ciri dari film. Perempuan dikukuhkan sebagai objek seks dalam film Indonesia, dengan adanya penggambaran perempuan secara seronok dan “terbuka”. Akhirnya unsur sensualitas dari tubuh perempuan dijadikan komoditi dalam film, dimana segala kegiatan beberapa fakultas tubuh yang ditampilkan oleh para pemain film yang tidak sesuai dengan sopan santun, cara berpakaian, ekspresi wajah, yang tidak mencerminkan citra wanita yang baik. Sehingga wanita dijadikan komoditi yang mempunyai ‘nilai jual’ dalam film. Metode yang digunakan yaitu penelitian dengan metode analisis isi, dengan menggunakan pendekatan secara kuantitatif. Melalui analisis isi dapat dideskripsikan jenis unsur sensualitas apa saja yang ada pada film tersebut serta porsentase durasi kemunculannya. Sementara untuk unit analisis yang digunakan adalah per scene dan menggunakan satuan ukur frekuensi kemunculan yang di hitung dengan potongan adegan dan dialog pada detik kemunculan. Teknik penelitian yang digunakan adalah observasi dan telaah dokumen dari film Negeri Tanpa Telinga. Kemudian dilakukan uji reliabilitas melalui proses pengkodingan yang berdasarkan kategori dan indikator yang telah disusun. Pengukuran uji reliabilitas ini menggunakan rumus Holsty dan diperkuat dengan hasil reliabilitas menggunakan formula Scoot PI Indeks. Berdasarkan hasil penelitian ini, dari unsur sensualitas perempuan yang muncul didalam film Negeri Tanpa Telinga, dibagi menjadi dua sub-kategori yaitu, sensualitas verbal dan sensualitas non verbal, ditemukan kemunculan jenis sensualitas perempuan yang paling sering muncul adalah dengan frekuensi kemunculan terbesar adalah jenis sensualitas non verbal sebanyak 16 kali. Hasil ini berdasarkan rincian: indikator rangsangan seksual sebanyak 5 kali, indikator penampilan erotis sebanyak 5 kali, indikator tatapan mata sebanyak 4 kali dan indikator manja sebanyak 2 kali. Lalu jenis sensualitas verbal sebanyak 5 kali. Hasil ini berdasarkan rincian: indikator rayuan kata ditampilkan sebanyak 4 kali dengan durasi kemunculan sebanyak 16 detik dan indikator mendesah sebanyak 1 kali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam film Negeri Tanpa Telinga memuat porsentase frekuensi kemunculan unsur sensualitas perempuan dari 88 scene sebanyak 21 kali atau 24%. Jadi, film Negeri Tanpa Telinga memuat durasi unsur sensualitas perempuan yang tergolong sedikit namun tetap merendahkan citra perempuan.