PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH ( Rattus novergicus) YANG DIPAPAR TIMBAL ASETAT (Dikembangkan Menjadi Media Poster pada Mata Pelajaran Biologi Materi Sistem Ekskresi)
Main Author: | LAZUARNIE, FITRINA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/45499/1/jiptummpp-gdl-fitrinalaz-46799-6-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/45499/2/jiptummpp-gdl-fitrinalaz-46799-1-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/45499/3/jiptummpp-gdl-fitrinalaz-46799-2-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/45499/4/jiptummpp-gdl-fitrinalaz-46799-3-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/45499/ |
Daftar Isi:
- Timbal merupakan salah satu logam berat berbahaya yang kerap kita temui karena tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya. Keberadaan timbal akan menghasilkan radikal bebas .Masuknya logam Pb kedalam tubuh manusia melalui jalur pencernaan secara oral baik melalui makanan atau minuman apabila terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, maka akan timbul suatu keadaan yang disebut oxidative stress, keadaan stres oksidatif yang berakibat pada kerusakan oksidatif sel dalam berbagai jaringan. Hati merupakan salah satu organ yang turut mengalami perubahan (kerusakan) akibat paparan timbal (Pb) yang berlebihan yang ditandai dengan adanya degenerasi sel sebelum kematian sel. kerusakan jaringan dapat dicegah dengan adanya senyawa antioksidan yang digunakan untuk meredam dampak radikal bebas. Moringa oleifera salah satu bahan alam yang mengandung beberapa zat aktif yang berpotensi untuk mengatasi kerusakan jaringan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni yang bertujuan mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis ekstrak daun Moringa oleifera terhadap gambaran struktur histologis tikus (Rattus novergicus) yang dipapar timbal asetat untuk kemudian dilakukan pengembangan menjadi suatu media belajar dalam bentuk poster. 24 sampel yang diambil secara random dengan cara lotre kemudian dibagi ke dalam 12 perlakuan yang terdiri atas perlakuan kontrol serta perlakuan paparan dosis timbal asetat 29 mg dan berbagai dosis ekstrak daun kelor (2.1 mg, 2.8 mg, 3.5 mg, 4.2 mg, 4.9 mg). Perlakuan diberikan selama 6 minggu. Sampel dipapar timbal asetat selama 4 minggu, pemberian berbagai dosis ekstrak daun kelor dilakukan selama dua minggu. Sampel dibedah untuk diambil organ hatinya dan dibuat preparat dengan pewarnaan HE dan diamati dibawah mikroskop. Kemudian dilakukan analisis varians-2 arah, dimana data sudah teruji normal dan homogen. Berdasarkan hasil pengamatan, maka diperoleh ragam data bahwa paparan timbal asetat dengan dosis 29 mg/kg BB/ hari mampu merusak struktur histologi hepar berupa degenerasi hidropik. Pemberian ekstrak daun Moringa oleifera memberikan pengaruh yang positif terhadap struktur histologi hepar tikus (Rattus novergicus) yang dipapar timbal asetat. Hal ini, ditentukan berdasarkan gambaran mikroskopis yang terlihat serta hasil perhitungan jumlah degenerasi hidropik. Perlakuan dengan pemberian ekstrak daun kelor dosis 4.2 mg teruji mampu menurunkan jumlah degenerasi hidropik pada sel hepar yang dipapar timbal asetat (A4B1) dibanding dengan perlakuan lainnya.