Tingkat Keterterimaan (Acceptability) Peternak Terhadap Pakan Komplit (Complete Feed) Dan Strategi Pemasaran Pada Peternak Sapi Perah Rakyat Di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang
Main Author: | Kahalimi, Yoga Putra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/45376/1/jiptummpp-gdl-yogaputrak-45865-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/45376/2/jiptummpp-gdl-yogaputrak-45865-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/45376/3/jiptummpp-gdl-yogaputrak-45865-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/45376/4/jiptummpp-gdl-yogaputrak-45865-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/45376/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Maret 2015 pada peternak sapi perah rakyat di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterterimaan peternak sapi perah terhadap pakan komplit dan mendapatkan desain merk pakan komplit yang sesuai dengan keinginan peternak serta merumuskan strategi pemasaran pakan komplit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan pada responden (peternak) dengan penentuan responden melalui purposive sampling, kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif SWOT dan diikuti dengan EFAS IFAS untuk menghasilkan rumusan strategi pemasaran pakan komplit di peternakan sapi perah rakyat. Hasil penelitian menunjukan bahwa penilaian responden terhadap aspek bauran pemasaran yaitu produk, harga, lokasi, dan promosi sudah didapati tingkat keterterimaan peternak yang mengarah pada respon positif terhadap pakan komplit, selanjutnya juga sudah diperoleh desain pakan komplit sesuai keinginan peternak. Dari hasil analisis SWOT sumbu X berada pada -4,32 serta sumbu Y berada pada -1,99, maka strategi pemasaran akan diarahkan menggunakan strategi kombinasi WT, yakni dengan meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari secara lebih baik ancaman (T). Titik pertemuan sumbu berada pada kuadran III dengan ruang pengembangan E, yakni Turn Around Strategy, maka strategi yang lebih optimal dilakukan adalah bertahan dengan cara tambal sulam (memperbaiki kekurangan) untuk operasional objek. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peternak secara konsep menerima dengan baik, namun belum terbentuk pola pikir yang pasti dan berani untuk bergantung pada pakan komplit. Hal ini disebabkan karena pengaruh kelompok acuan yang diikuti sangat besar. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian ini adalah memberikan sosialisasi yang lebih intensif dengan menggunakan kelompok ternak sebagai patner distribusi dan demonstrasi akan manfaat pakan komplit.