Daftar Isi:
  • Produksi padi di Indonesia adalah sekitar 47 juta ton per tahun, atau setara beras sekitar 32 juta ton. Sejalan dengan kenaikan produksi beras, maka meningkat pula hasil sampingannya, diantaranya adalah bekatul. Pemasaran bekatul dalam sektor pertanian tidak berjalan dengan baik. Kondisi demikian menjadi indikasi bahwa pemasaran pertanian menjadi tidak efisien, padahal yang menyebabkan tidak efisien bukan panjang pendek rantai pemasaran, tetapi ditentukan oleh tingkat balas jasa yang seimbang sesuai dengan jasa yang dikeluarkan oleh pelaku pemasaran yang terlibat. Agar semua sektor pertanian dan peternakan memiliki kesinambungan dengan baik, perlu dilakukan kegiatan survey pemasaran bekatul terutaman di Kabupaten Tulungagung. Cara pengamatan yang dilakukan menggunakan metode snowball sampling. Responden yang diteliti adalah pelaku bisnis bekatul mulai dari petani atau produsen hingga konsumen. Saluran pemasaran bekatul di wilayah Kabupaten Tulungagung ini adalah dari petani ke penggiling gabah kemudian ke peternak sebagai konsumen akhir. Secara keseluruhan harga bekatul halus dari petani berkisar antara Rp. 2700,-/kg sampai dengan Rp. 3000,-/kg. Dan bekatul organik mengambil harga tertinggi yaitu Rp. 3000,-/kg. Tetapi harga bekatul ditingkat pedagang/tengkulak berkisar antara Rp. 3000,-/kg sampai dengan Rp. 3800,-/kg. Faktor yang dominan mempengaruhi pemasaran bekatul adalah musim karena musim mempengaruhi ketersediaan bekatul. Margin pemasaran dari penjualan bekatul ini adalah Rp. 588,89,-. Keuntungan pemasaran rata-rata yang diperoleh pedagang adalah Rp 561,11,- dan efisiensi pemasarannya adalah 0,83%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran yang dilakukan oleh responden pedagang bekatul ini kurang dari 5% dan dapat dikatakan sangat efisien. Kemudian share margin yang diperoleh pedagang sebagai penjual bekatul adalah mencapai 85,29% yang artinya penjualan bekatul tersebut efisien. Rata-rata harga ditingkat produsen/petani adalah Rp.2900,-/kg dan penjualannya adalah Rp. 3400,- dengan biaya pemasaran Rp. 50,-/kg dan mendapatkan keuntungan Rp. 450,-/kg.