Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua sesudah padi yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi, jagung juga merupakan bahan dasar atau bahan olahan untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol, asam organik, makanan kecil, dan industri pakan ternak. Oleh sebab itu jagung dapat dikatakan komoditas komersial pada saat ini maupun dimasa mendatang. Akan tetapi petani belum bisa memenuhi kebutuhan pangan, pakan maupun industri, sehingga pemerintah harus mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari penelitian ini difokuskan untuk pemupukan yang menggunakan pemanfaatan bakteri endofit yang diharapkan mampu meningkatkan hasil jagung serta dapat memecahkan masalah kekurangan jagung di masyarakat. Penelitian ini secara khusus dimaksudkan untuk mengetahui formulasi bakteri endofitik yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil pada beberapa varietas tanaman Jagung (Zea mays L.). Penelitian ini dilaksanakan di lahan yang berlokasi di Jalan Pangestu, Desa Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan Maret 2016 sampai Juni 2016. . Penelitian ini menggunakan Rancangan Striplot Ganda dengan 12 perlakuan kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji F. dilanjukkan dengan Uji BNJ 5%. Dengan perlakuan pemberian formula endofitik sebagai faktor pertama yang terdiri dari tanpa pemberian formula bakteri endofitik (F0), pemberian formula bakteri endofitik 1 (F1), pemberian formula bakteri endofitik 2 (F2), pemberian formula bakteri endofitik 3 (F3). Faktor kedua yaitu macam varietas jagung seperti varietas jagung manis (V1), varietas jagung hibrida (V2), varietas jagung lokal (V3). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun, luas daun (cmÂ2), berat brangkasan per tanaman (g), berat segar jagung (g), berat kering jagung (g), berat tongkol (g), berat segar akar (g), berat kering akar (g) dan Berat 100 biji per tongkol jagung (g). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pemberian formula pupuk bakteri endofitik 2 (F2) mengalami interaksi terhadap berbagai macam varietas jagung yang berpengaruh pada berat segar jagung dan berat kering jagung. Jenis formula bakteri endofitik 3 (F3) cenderung memberikan hasil yang lebih baik pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan pada berat brangkasan per tanaman, berat tongkol, berat segar akar, berat kering akar dan berat 100 biji per tongkol jagung cenderung pemberian formula bakteri endofitik 2 (F2) menunjukkan hasil yang cenderung lebih baik. Serta varietas jagung hibrida yang memiliki hasil yang terbaik pada semua variabel pengamataan.