ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TAHU ..RDS'' (Stutli Kasus di Agroindustri Pengolahan Tahu ..RDS" Kecamatan singouarl Kabupaten Malang)

Main Author: Bakhtiar, Ary
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/44650/1/jiptummpp-gdl-arybakhtia-35776-1-cover-da-a.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44650/2/jiptummpp-gdl-arybakhtia-35776-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44650/3/jiptummpp-gdl-arybakhtia-35776-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44650/4/jiptummpp-gdl-arybakhtia-35776-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44650/
Daftar Isi:
  • Tahu merupakan salah satu produk yang dihasilkan agroindustri dan memiliki prospek yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh produk olahan yang berbahan dasar kedelai ini memiliki konsumen yang cukup luas, hampir seluruh lapisan masyarakat gemar mengkonsumsi tahu ini. Selain harganya yang murah, tahu juga mengandung gizi yang sangat baik bagi tubuh. Rata-rata konsumsi tahu selama 5 tahun terakhir (2008-2012) adalah sebanyak 7.112 kg. Penelitian ini dilakukan pada usaha agroindustri produk tahu “RDS” yang beralamat di Desa Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi penelitia dilakukan secara sengaja (Purposive). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan finansial dari usaha agroindustri tahu “RDS” serta untuk menganalisis tingkat sensitivitas usaha agroindustri tahu “RDS” terhadap perubahan-perubahan harga kedelai, harga bahan bakar (listrik) dan penurunan produksi. Usaha agroindustri tahu “RDS” masih tetap eksis disaat harga kedelai didalam negeri mengalami kenaikan sekitar hampir 100%. Harga kedelai pada saat ini ditingkat produsen tahu adalah Rp15.000/kg. Dengan adanya kenaikan kedelai yang cukup tinggi ini, pemilik perusahaan agroindustri tahu “RDS” melakukan kebijakan dengan menurunkan kapasitas produksi dari pabriknya, yang semula dalam satu hari mampu menyerap bahan baku produksi sebesar 500 kg, pada saat ini hanya mencapai 364 kg per harinya. Agroindustri tahu “RDS” memiliki tiga varians produk diantaranya adalah produk tahu original, tahu semi organik, dan tahu organik. Analisa kuantitatif dilakukan untuk menganalisis pada aspek finansial, cash flow, NPV, IRR, Payback Period, Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, Break Even Point, ROI serta Analisis Sensitivitas. Berdasarkan hasil analisa kelayakan finansial dinyatakan layak dengan nilai NPV sebesar Rp5.247.260.611, nilai IRR adalah sebesar 152 %, Payback Period dicapai pada tahun ke 2, Gross B/C Ratio sebesar 1,29 , Net B/C Ratio sebesar 19,156, nilai BEP produksi tahu original sebesar 12.862, tahu semi organik 5.928, tahu organik 2.693 dan nilai BEP harga dari tahu semi organik sebesar Rp25.739.296, tahu semi organik Rp20.753.019, serta tahu organik Rp16.157.37. Nilai ROI sebesar 32 %. Hasil analisa sensitivitas dengan kenaikan komponen biaya bahan baku kedelai sebesar 15% menghasilkan persentase perubahan benefit sebesar 11%, ini berarti usaha agroindustri tahu “RDS” sangat sensitive terhadap adanya kenaikan komponen bahan baku. Kenaikan biaya bahan bakar (listrik) sebesar 10% menghasilkan persentase perubahan OM sebesar 1%, yang berarti usaha agroindustri tahu “RDS” sangat sensitive terhadap adanya kenaikan biaya bahan bakar (listrik). Penurunan produksi sebesar 10% menghasilkan persentase perubahan benefit sebesar 11%, dengan kata lain usaha agroindustri tahu “RDS” sangat sensitive dengan adanya penurunan produksi.