MAKNA SOSIAL PEMBANGUNAN PARIWISATA KOTA BATU BAGI MASYARAKAT SEKITAR (Studi pada Masyarakat Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu)

Main Author: Nugroho, Aji
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/44366/1/jiptummpp-gdl-ajinugroho-50467-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44366/2/jiptummpp-gdl-ajinugroho-50467-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44366/3/jiptummpp-gdl-ajinugroho-50467-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44366/4/jiptummpp-gdl-ajinugroho-50467-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44366/
Daftar Isi:
  • Kota Batu adalah daerah pertanian dan wisata. Saat ini Pemerintah Kota Batu sedang gencar-gencarnya mengembangkan sektor wisata untuk menjadi pariwisata berbasis internasional sehingga merubah Kota Batu menjadi Kota Wisata Batu (KWB). Desa Oro-oro Ombo adalah salah satu desa di Kecamatan Batu, Kota Batu. Desa tersebut juga terkena program pariwisata Pemerintah Kota Batu. Hadirnya pariwisata BNS (Batu Night Spectacular) tahun 2008 merubah desa tersebut yang dulunya sepi menjadi ramai karena pengunjung. Melalui jenis penelitian deskriptif kualitatif, peneliti berusaha menggali makna sosial pembangunan pariwisata kota Batu bagi masyarakat sekitar (studi pada masyarakat Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu). Teknik penentuan subjek penelitian yaitu purposive sampling dan metode pengumpulan data melalui aktivitas observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif dengan teori interaksionisme simbolik yang dinyatakan oleh Herbert Blumer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat makna-makna sosial pembangunan pariwisata Kota Batu bagi masyarakat sekitar yang berbeda-beda. Masyarakat Desa Oro-oro Ombo memaknai pembangunan pariwisata Kota Batu sebagai 1) pembangunan pariwisata sebagai peningkatan pendapatan warga, 2) pembangunan pariwisata sebagai peningkat keramaian, 3) pembangunan pariwisata sebagai peningkat kemacetan, 4) pembangunan pariwisata sebagai lunturnya kebersamaan, 5) pembangunan pariwisata sebagai naiknya besaran pajak, 6) pembangunan pariwisata sebagai menurunnya pekerjaan peternak sapi perah, 7) pembangunan pariwisata sebagai masuknya narkoba ke pedesaan. Perbedaan makna yang dihasilkan masyarakat menurut Blumer bahwa makna tersebut berasal dari proses interpretasi seseorang terhadap berbagai objek diluar dirinya ketika interaksi berlangsung. Makna tersebut kemudian menjadi dasar dari tindakan manusia terhadap suatu objek.