Daftar Isi:
  • Moralitas masyarakat eks lokalisasi prostitusi di Gang Dolly Kota Surabaya menjelaskan suatu kondisi masyarakat dalam tindakan moral dan otoritas moral masyarakat paska penutupan lokalisasi prostitusi terbesar yang ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya. Penelitian ini mengungkapkan kondisi masyarakat dalam aspek-aspek moralitas, yaitu aspek disiplin, aspek kelekatan dan aspek otonomi sebelum penutupan lokalisasi dan paska penutupan lokalisasi di Gang Dolly. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori moralitas Emile Durkheim. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui proses triangulasi yaitu dokumentasi, wawancara dan observasi kepada 7 subjek informan dengan metode purposive sampling, meliputi tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga masyarakat eks lokalisasi Gang Dolly diantaranya Bambang, Wijayanti, Sukartiningsih, Iwan, Narko, Sukarmiati dan Syafiq. Sebagai masyarakat eks lokalisasi prostitusi di Gang Dolly, tentunya mereka mengalami kondisi yang berbeda paska penutupan tersebut. Berdasarkan informasi bahwa moralitas masyarakat eks lokalisasi memiliki hubungan dengan penutupan lokalisasi. Terutama pada kondisi lingkungan masyarakat yang menjadi faktor utama yang dapat memberikan fungsi pada aspek disiplin moralitas masyarakat, aspek kelekatan dan aspek otonomi masyarakat. Wujud dari aspek-aspek moralitas merupakan suatu bentuk rasional dari moralitas masyarakat. Dengan berjalannya waktu, masyarakat saat ini sadar bahwa kehidupan masyarakat eks lokalisasi prostitusi Gang Dolly menganggap moralitas itu sesuatu yang diinginkan masyarakat. Dimana kesadaran masyarakat eks lokalisasi dapat memberikan otonomi pada tindakan-tindakan kesusilaan tanpa paksaan dalam masyarakat.