RASIONALITAS DAN KETERGANTUNGAN EKONOMI BURUH PEREMPUAN TERHADAP PRAKTIK RENTENIR (PATBELASAN) (Studi Pada Buruh Perempuan Di PT. Trisakti Makmur Pasuruan)

Main Author: LUKITASARI, DIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/44349/1/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44349/2/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44349/3/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44349/4/jiptummpp-gdl-dialukitas-50756-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44349/
Daftar Isi:
  • Hutang piutang tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan masyarakat salah satunya meminjam atau mengambil kredit kepada rentenir. Lingkungan pabrik merupakan salah satu faktor menjamurnya hutang piutang yang terjadi pada buruh pabrik, terutama buruh pabrik perempuan. Hutang piutang di lingkungan pabrik tergolong menjadi dua yaitu uang dan barang yang lebih umunya di namakan patbelasan. Banyaknya buruh yang terjerat hutang kepada patbelasan karena beberapa faktor yang mendasari mereka mengambil kredit. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data primer melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, internet dan semua pustaka pendukung yang dapat dijadikan sebagai sumber data khususnya yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori rasionalitas pemikiran dari Max Weber, dimana Weber mengklasifikasikan empat jenis tindakan sosial yang memperngaruhi sistem dan struktur sosial dalam masyarakat yaitu rasional intrumental, rasionalitas nilai, tindakan tradisional, dan tindakan afektif. Hasil penelitian di lapangan yaitu banyaknya buruh perempuan yang mengambil kredit kepada patbelasan yakni berupa uang atau barang serta beberapa faktor yang medorong mereka untuk mengambil kredit. Hubungan sosial yang terjalin baik antara buruh perempuan sebagai nasabah dengan pelaku patbelasan terjadi karena intensitas pertemuan yang tinggi dari keduanya. Hubungan yang baik menjadi modal sosial para patbelasan mencari nasabah sebayak-banyaknya dengan tujuan memperoleh keuntungan yang besar. Terikatnya buruh perempuan dengan patbelasan karena mereka sadar hanya patbelasan yang mampu membantu keuangan mereka dalam keluarganya.