DINAMIKA KONFLIK SOSIAL ANTARA JARINGAN MASYARAKAT PEDULI PEGUNUNGAN KENDENG (JMPPK) DENGAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN PT.SEMEN INDONESIA (Studi Di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang)
Main Author: | FITRIANINGSIH, NUR |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/44262/1/jiptummpp-gdl-nurfitrian-53131-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/44262/2/jiptummpp-gdl-nurfitrian-53131-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/44262/3/jiptummpp-gdl-nurfitrian-53131-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/44262/4/jiptummpp-gdl-nurfitrian-53131-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/44262/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Pati, Jawa Tengah kedatangan PT.Semen Gresik pada tahun 2006. Saat itu PT. Semen Gresik Tbk. berusaha menambang bentangalam kars di Pegunungan Kendeng Utara, tepatnya di wilayah Kecamatan Sukolilo dan Kayen. Setelah mendapat penolakan dari Pati, PT Semen Gresik yang sekarang menjadi PT Semen Indonesia datang ke Rembang. PT Semen Indonesia ke Rembang mendapat penolakan dari sebagian masyrakat Rembang yang sekarang menjadi Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Adapun permasalahan yang diteliti adalah bagaimana dinamika konflik antara masyarakat dan pemerintah dalam pembangunan pt.semen indonesia di Rembang? Penelitian ini adalah penelitian yang besifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus.Lokasi penelitian berada di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Lokasi ini berada tepat di kawasan Gunung Kendeng. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Snowball yaitu atas dasar pertimbangan tertentu. Sumber data penelitian ini dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam peenlitian ini menggunakan wawancara tidak tersetruktur,observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data meliputi: pengumpulan data,reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan. Konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pemerintah dalam pembangunan PT Semen Indonesia ini terjadi karena adanya kepentingan dari masyarakat ataupun dari pemerintah, kepentingan dari pemerintah yaitu untuk memenuhi kebutuhan semen nasional, sedangkan kepentingan dari JMPPK yaitu agar izin lingkungan yang diberikan Gubernur Jawa Tengah kepada PT Semen Indonesia dicabut, slain itu juga adanya perbedaan perepsi dari dua pihak, pihak pemerintah mengatakan pegunungan kendeng yang ada di Rembang bukan wilayah karst, sedangkan JMPPK berpendapat itu adalah wilayah karst. Perbedaan nilai juga mempengaruhi adanya konflik yang mana dari pemerintah adalah nilai ekonomi sedangkan dari JMPPK adalah kearifan lokalnya. JMPPK melakukan aksi dalam penolakan ini,seperti melakukan cor kaki kedua di depan istana negara, cor kaki ini dilakukan untuk kedua kali agar bisa bertemu dengan presiden Joko Widodo. Aksi cor kaki jilid dua yang dilakukan JMPPK, ada salah satu dari anggota aksi yang meninggal yaitu bu Patmi. Saat JMPPK bertemu dengan presiden Joko widodo JMPPK diminta oleh Jokowi agar menunggu hasil KLHS, dalam menunggu KLHS PT Semen Indonesia tidak boleh beroprasi dulu sampai KLHS keluar. Menunggu keluarnya keputusan KLHS ada akedimisi yang mendukung maupun menolak adanya PT Semen Indonesia ada di wilayah Rembang. Pada tanggal 12 April 2017 KLHS tahap satu merekomendasikan kalau Watuputih tidak boleh ditambang, untuk KLHS tahap dua akan selesai kurang lebihnya dua bulan lagi.