MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN UNIT USAHA TRANSIT WISATA KOTA BATU (Studi pada BUMDes Panderman Di Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu)

Main Author: KUSUMAWATI, PUTRI ARUM
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/44260/1/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44260/2/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44260/4/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44260/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas mengenai modal sosial dalam pengelolaan unit usaha transit wisata di Desa Oro-oro Ombo Kota Batu. Unit usaha transit wisata merupakan salah satu unit usaha dalam BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Panderman yang didirikan masyarakat desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dan peran modal sosial yang berkembang di masyarakat Desa dalam mendukung pengelolaan unit usaha Transit wisata di Desa Oro-oro Ombo Kota Batu. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dilakukan dengan teknik purposif, dimana dipilih subjek penelitian yang dianggap dapat menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam menganalisa penelitian ini adalah teori modal sosial dari Robert D. Putnam. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa masyarakat Desa Oro-oro Ombo Kota Batu merupakan masyarakat yang memiliki modal sosial yang cukup kuat yang muncul dari karakter masyarakat yang berada di wilayah pedesaan dengan masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong-royong, sikap saling menghargai satu sama lain, dan sopan santun. Modal sosial yang ada pada masyarakat Desa Oro-oro Ombo terbentuk melalui perkumpulan-perkumpulan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, serta tradisi yang masih melekat di masyarakat. Bentuk-bentuk modal sosial masyarakat desa dalam pengelolaan unit usaha transit wisata meliputi adanya partisipasi dalam jaringan sosial, sikap saling percaya, dan budaya gotong-royong. Peranan modal sosial dalam pengelolaan transit wisata terlihat dari tingginya tingkat kepercayaan yang didukung adanya norma yang kuat dalam masyarakat serta dukungan kerjasama yang terjalin dalam jaringan sosial antara masyarakat, pengelola, Pemerintah Desa, dan pihak ketiga yang membuat pengelolaan unit usaha transit wisata dapat berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan pada analisis Teori modal sosial Robert D. Putnam, pengelolaan unit usaha transit wisata merupakan mekanisme sosial yang terdiri atas jaringan sosial yang memungkinkan terjadinya koordinasi dan komunikasi, kepercayaan tinggi yang berimplikasi pada rasa saling percaya dalam kehidupan bermasyarakat, dan norma-norma yang saling berbagi diantara kelompok dalam jaringan sosial sehingga memungkinkan kesatuan peraturan dan sanksi. Unsur-unsur tersebut mampu menjadi stimulan untuk mewujudkan kolaborasi sosial yang harmonis di masyarakat, termasuk dalam masyarakat Desa Oro-oro Ombo dalam peningkatan ekonomi Desa melalui pengelolaan unit usaha transit wisata.