PERTUKARAN SOSIAL ANTARA KOMUNITAS MUSLIM DAN HINDU PADA MASYARAKAT DESA (Studi di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembarana Bali)

Main Author: Tasnim, Tuti Tina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/44257/1/jiptummpp-gdl-tutitinata-53159-1-lembarp-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44257/2/jiptummpp-gdl-tutitinata-53159-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44257/3/jiptummpp-gdl-tutitinata-53159-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44257/4/jiptummpp-gdl-tutitinata-53159-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44257/
Daftar Isi:
  • Hubungan antara Komunitas Muslim dan Hindu di Desa Pulukam telah terekam dalam lintasan panjang sejarah dua komunitas itu. Dalam kehidupan sosial, sebagai pengikut agama yang berbeda dua kelompok itu saling menghormati dan toleransi sehingga terciptanya lingkungan sosial yang rukun dan harmonis. Dalam kehidupan bertetangga menjadikan dua kelompok itu melakukan interaksi yang kemudian di antara dua kelompok itu muncul kesepahaman, identitas saling melengkapi karena dengan kemampuan mereka mendefinisikan sebagai satu kelompok bersama, sehingga dua kelompok itu dalam kehidupan sosial mereka saling tukar menukar dan melakukan hubungan timbal balik untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini untuk mengetahui pertukaran sosial antara komunitas Muslim-Hindu pada masyarakat Desa Pulukan. Penelitian ini dilakukan untuk memahami fenomena pertukaran sosial antara komunitas Muslim dan Hindu pada masyarakat desa Pulukan, kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana Bali. Teori yang digunakan dalam penelitian ini juga menggunakan teori Pertukaran Peter Michael Blau. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan peneliti adalah masyarakat desa dan tokoh masyarakat antara lain tokoh agama dan prmerintah desa yang dipilih dengan metode purposive sampling. Sebagaimana gagasan dari Peter Michael Blau dalam teori pertukaran sosial, bahwa ketertarikan sosial mendorong terjadi proses pertukaran sosial. Baik komunitas Muslim dan Hindu memiliki ketertarikan sosial yang didasarkan pada pertimbangan penghargaan secara langsung dan penghargaan tidak langsung. Ketertarikan atas dasar pertimbangan inilah yang membuat hubungan timbal balik diantara dua kelompok itu. Berdasarakan pengamatan penelitian, pertukaran sosial yang terjadi antara komunitas Muslim dan Hindu yakni pertukaran yang seimbang, sebagai sebuah kelompok sosial mereka berbaur dalam satu ruang yang kemudian mereka memahami ruang tersebut sebagai nilai kolektif. Bentuk pertukaran tersebut dapat dilihat dari tradisi kebersamaan yakni tradisi Ngejot, menyame braye, mapitulung atau nguopin dan suko duko (majenukan). Penelitian ini mencoba untuk memahami model dari pertukaran sosial, khususnya pertukaran sosial yang terjadi antara komunitas Muslim dan Hindu pada masyarakat Desa Pulukan. Dari sikap toleransi yang tinggi antar umat beragama sehingga memunculkan adanya kekerabatan yang erat antara dua komunitas tersebut. kemudian hasil dari pertukaran sosial yakni adanya identitas saling melengkapi, solidaritas sosial dan kesetaraan sosial. Kemudian bentuk-bentuk pertukaran sosial antara komunitas Muslim dan Hindu di Desa Pulukan yang terlihat dari tradisi kebersamaan yakni tradisi Ngejot, menyame baraye, tradisi nguopin atau mapitulung dan tradisi suko duko atau manjenukan. Dari bentuk tradisi tersebut telihat adanya pertukaran sosial antara komunitas muslim dan Hindu. Dari keempat tadisi tersebut terdapat penghargaan secara tidak langsung yang muncul di antaranya seperti pujian, kasih sayang, kehormatan dan lain-lainnya. Ikatan sosial secara langsung mendatangkan penghargaan yang dimanifestasikan dalam suatu kekerabatan yang erat antar warga Muslim dan Hindu Desa Pulukan. Sedangkan interaksi yang didasarkan penghargaan langsung ditampilakan dalam bentuk seperi benda-benda tertentu, uang dan jasa.