POLA PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT LOKAL (Studi di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung)

Main Author: ABDILLA, M. ZIKRI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/44253/1/jiptummpp-gdl-mzikriabdi-53167-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44253/2/jiptummpp-gdl-mzikriabdi-53167-2-skripsi-i.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44253/3/jiptummpp-gdl-mzikriabdi-53167-3-skripsi-i.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44253/4/jiptummpp-gdl-mzikriabdi-53167-4-skripsi-i.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44253/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan dan keindahan alam yang melimpah. Keindahan alam tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sektor Pariwisata menjadi penyumbang devisa Negara yang cukup besar. Pulau Bali merupakan ikon destinasi pariwisata di Indonesia. Terdapat beragam jenis pariwisata di Pulau Bali yang dapat dikunjungi, salah satunya adalah wisata bahari di Pantai Tanjung Benoa. Wisata bahari itu dikelola dengan baik oleh pengusaha wisata bahari dan masyarakat lokal yang bekerja sebagai nelayan pariwisata. Masyarakat lokal memiliki peranan penting untuk menjaga operasional wisata bahari berbasis masyarakat lokal dan juga menjaga kelestarian kearifan lokal di Kelurahan Tanjung Benoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenisnya deskriptif. Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam menganalisa penelitian ini adalah teori fungsionalisme struktural dari Talcott Parsons. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nelayan tradisional berpartisipasi sejak tahap perencanaan, tahap operasional dan tahap pengawasan. Pola pengembangan yang dilakukan nelayan meliputi pemanfaatan lingkungan dan pengelolaan lingkungan pantai secara berkelanjutan. Nelayan pariwisata mendapatkan manfaat dari aktivitas wisata bahari tersebut, yaitu manfaat ekonomi, manfaat sosial dan manfaat ekologi. Adanya wisata bahari berbasis masyarakat lokal juga tidak mengganggu aktivitas, kealamian dan kelestarian dari kearifan lokal di Kelurahan Tanjung Benoa, karena pariwisata dan budaya di daerah tersebut berjalan seimbang. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural. Masyarakat merupakan sistem sosial secara total, dimana setiap masyarakat yang terlibat dalam aktivitas wisata bahari telah memiliki status dan fungsi masing-masing dalam menjalankan peran. Individu atau aktor di dalam sistem sosial akan bertindak dalam operasional wisata bahari dengan menjunjung tinggi nilai dan norma yang telah disepakati secara konsensus. Dalam pengembangan wisata bahari berbasis masyarakat lokal, sistem sosial merupakan unit yang menjadi acuan masyarakat yang terlibat dalam aktivitas wisata bahari tersebut.