KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT TENTANG LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN (Studi Kawasan Industri di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi)

Main Author: ZANDANA, ARIK
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/44231/1/jiptummpp-gdl-arikzandan-49848-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44231/2/jiptummpp-gdl-arikzandan-49848-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44231/3/jiptummpp-gdl-arikzandan-49848-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44231/4/jiptummpp-gdl-arikzandan-49848-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/44231/
Daftar Isi:
  • Pencemaran lingkungan yang ada di kawasan industri Desa Kedungrejo sangat tinggi, salah satunya diakibatkan oleh permasalah pengelolaan limbah yang belum bisa ditangani dengan baik. Pencemaran Lingkungan yang terjadi sejak tahun 1970 membuat suatu konstruksi yaitu masyarakat sudah terbiasa hidup dengan kondisi lingkungan yang tercemar akibat limbah industri pengolahan ikan. Permasalahannya adalah bagaimana konstruksi sosial masyarakat tentang limbah industri pengolahan ikan? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan dan keabsahannya, data-data tersebut kemudian dianalisis dengan penyajian data. Tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi sosial milik Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Analisis data sesuai dengan teori konstruksi sosial yang mana Berger dan Luckman mengemukakan, masyarakat dipahami suatu proses dialektis yang berlangsung terus-menerus dan terdiri dari tiga momen yaitu ekstenalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat konstruksi sosial yaitu : masyarakat yang sudah terbiasa dengan bau limbah hasil olahan industri tersebut mempunyai dua sikap, yaitu mendukung dan menlolak. Sikap mendukung dilakukan masyarakat yang bekerja di sektor pengambilan limbah yang di alirkan industri tanpa pengelolaan terlebih dahulu. Mayoratis masyarakat yang mendukung bertempat tinggal di dekat kawasan industri. sedangkan Sikap menolak dilakukan karena limbah industri berakibat fatal bagi nelayan, tetapi sikap tersebut tidak ditandai dengan suatu gerakan.