Daftar Isi:
  • Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang sementara atau permanen sehingga membutuhkan pelayanan pendidikan yang lebih intens, disebut kebutuhan khusus karena anak tersebut memiliki kelainan dan keberbedaan dengan anak normal pada umumnya. Berkebutuhan Khusus (ABK) berhak mendapatkan pelayanan yang bertujuan untuk tidak membeda-bedakan, sebab mereka juga tercatat sebagai warga Negara Indonesia yang harus mendapatkan haknya. SDN Junrejo I Kota Batu merupakan sekolah bercontohan untuk sekolah yang melayani pendidikan Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Pelayanan pendidikan inklusif menurut Pemerdiknas No. 70 tahun 2009 merupakan model pendidikan bagi semua peserta didik yang memiliki kelaianan dan potensi kecerdasan dan bakat istimewa diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan sekolah reguler atau umum. Dalam penelitian ini menggunakan model pelayanan pendidikan full inklusif. Model pelayanan full inklusif dibagi menjadi beberapa kelas, yakni kelas reguler dengan cluster, kelas reguler dengan pull out, kelas khusus dengan berbagai pengintregasian, dan kelas khusus penuh. Pembagian kelas tersebut sesuai dengan kebutuhan model pelayanan pendidikan inklusif yang ada di SDN Junrejo I Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan peneliti, yakni penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang di gunakan, yakni observasi, wawancara dan dokomentasi. Teknik analisa data penelitian reduksi data, data display dan pemeriksaan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini SDN Junrejo I Kota Batu menggunakan dua model pelayanan pendidikan inklusif, yakni pertama model pelayanan full inklusif di sekolah tersebut siswa ABK disertakan dikelas reguler yang bertujuan agar siswa ABK belajar dengan siswa reguler, dalam model pelayanan full inklusif sekolah tersebut terdapat bentuk pelayanan berupa pembagian kelas, yakni kelas reguler dengan cluster, kelas reguler dengan pull out, kelas khusus dengan berbagaipengintregasian, dan kelas khusus penuh. Kedua yakni model pelayanan pendampingan yang ada disekolah tersebut yakni setiap ABK akan mendapatkan pendampingan dari GPK.