DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP ANAK LAMBAN BELAJAR ( SLOW LEARNER ) DI SEKOLAH INKLUSI ( Studi di SD Negeri Junrejo 01 Kota Batu )
Main Author: | Kalista, Vika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/44150/1/jiptummpp-gdl-vikakalist-52867-1-binder1.pdf http://eprints.umm.ac.id/44150/2/jiptummpp-gdl-vikakalist-52867-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/44150/3/jiptummpp-gdl-vikakalist-52867-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/44150/4/jiptummpp-gdl-vikakalist-52867-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/44150/ |
Daftar Isi:
- Anak lamban belajar ( slow learner ) merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan atau keterlambatan fungsi intelektual dibawah teman – teman seusianya disertai dengan ketidakmampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Sebagian masyarakat masih ada yang belum mengetahui tentang anak lamban belajar atau slow learner., menganggap anak lamban belajar adalah anak yang malas dan bodoh, tidak meiliki masa depan yang baik.Sehingga anak lamban belajar terkadang menerima perkataan kasar yang seharusnya tidak boleh dikatakan keluarga ataupun orang lain, yaitu dikatakan sebagai anak yang bodoh, dan dianggap sebagai beban bagi mereka yang normal. Penelitian ini menggunakan konsep dukungan sosial. Dukungan sosial adalah dukungan ataubantuan yang berasal daru orang lain. Menurut Sarafino dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,penghargaan, maupun bantuan dari orang lain, ataupun dari kelompok. Bentuk dukungan sosial yaitu berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informaatif, dan dukungan sosial.Sumbern-sumber dukungn bagi anak lambn belajar di sekolah inklusi yaitu keluarga,tenaga pendidik, guru kelas, gurumata pelajaran,guru pembimng khjusus, teman sebaya, dan kelompok masyarakat. Sedangkan pengertian lamban belajar adalah anak yang meimiliki potensii intelektual sedikit dibawah anak normal, memiliki IQ sekitar 71 – 85 atau sedikit dibawah normal, dan mereka membutuhkan waktu belajar yang lebih lama. Metode yang digunakamn peniliti, yakni pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data ini menggunakan triangulasi. Berdasarkan hasil penlitian, dukungan sosial terhadap anak lamban belajar di sekolah inklusi yaitu dukungan emosional, instrtumental, dan informasi. Dampak dari dukungan sosialyang diberikan terhadap anak lamban belajar adalah anak lamban belajar merasa nyaman dan mendapat perhatian. Dampak negative dari dukungasn sosial adalah anak lamban belajar menjadi ketergantungan.