Daftar Isi:
  • Di Indonesia masih banyak terjadinya diskriminasi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya adalah anak autis. Mendengar kata autis, tentu akan banyak persepsi yang berbeda-beda. Tidak sedikit anak autis yang mengalami penelantaran, bullying, dan perlakuan kurang baik lainnya. Dalam keluarga tersebut para orangtua memberikan dukungan sosial dalam mengatasi permasalahan anak mereka. Sehingga fokus penelitian ini adalah peran dukungan sosial berdasarkan jenis dukungan yang diperoleh anak autis di keluarganya. Autis merupakan kondisi anak yang mengalami gangguan hubungan sosial yang terjadi sejak lahir atau pada masa perkembangannya, sehingga anak tersebut terisolasi dari kehidupan manusia. Dan dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterima individu dari orang lain ataupun dari kelompok. Dukungan sosial berhubungan dengan hal-hal yang bersifat positif secara psikologis, emosional, dan material. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisa data peneliti menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan orangtua yang memiliki anak autist tinjau dari 5 aspek yaitu pengasuhan, pendidikan, interaksi dan sosialisasi, proteksi, dan masa depan anak. Dalam penanganannya dibutuhkan adanya peran dukungan sosial dalam keluarga tersebut. Peran dukungan sosial yang diperoleh anak autis ditinjau dari jenis-jenis dukungan sosial antara lain: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Sumber dukungan selain dari anggota keluarga, juga diperoleh dari sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.