PERBEDAAN SELF-EFFICACY DITINJAU DARI POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA
Main Author: | Avalona, Nevada |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/44019/1/jiptummpp-gdl-nevadaaval-50561-1-nevadaav-6.pdf http://eprints.umm.ac.id/44019/ |
Daftar Isi:
- Dalam sebuah penelitian pola pengasuhan dan self efficacy membuktikan bahwa pola pengasuhan demokratis atau yang biasa disebut gaya pengasuhan otoritatif berhubungan dengan self-efficacy. Efikasi diri remaja merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk menilai keberfungsian dan hal yang terjadi dilingkungannya. Pada masa remaja madya, efikasi diri merupakan sesuatu hal yang penting bagi remaja untuk menjalankan dan menjalani segala bentuk perubahan. Orang tua memiliki peran penting dalam pembentukan efikasi diri remaja. Interaksi yang baik antara orang tua dan remaja menjadi faktor pendukung untuk membentuk efikasi diri yang positif pada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efikasi diri dengan pola pengasuhan demokratis. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif. Sebanyak 234 subjek penelitian terdiri dari 8 kelas di SMKN 4 Malang dengan rentang usia 15-18 tahun. Teknik Pengambilan sampel yaitu Simple Cluster Sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya perbedaan efikasi diri ditinjau dari pola asuh otoritatif orangtua (p = 0,203>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pola pengasuhan tidak dapat dijadikan satu-satunya faktor untuk mengukur efikasi remaja.