Penarikan Senpi Diyakini Marakkan Pasar Gelap
Main Author: | Koran Republika, Republika |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Humas UMM
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/4388/1/en-arsip-koran-94.pdf http://eprints.umm.ac.id/4388/ http://www.umm.ac.id/arsip/en-arsip-koran-94.pdf |
Daftar Isi:
- REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Penarikan senjata api (senpi) yang dimiliki masyarakat sipil oleh Polri dinilai tidak menjamin bakal mengurangi tindakan kekerasan dan kejahatan seperti perampokan bersenjata api. Bahkan jual beli senjata api di pasar gelap diyakini justru bakal semakin marak. Keyakinan tersebut diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), DR Muhadjir Efenndy MAP. Sebab, menurut pria yang juga pengamat militer ini, dengan ditariknya sepi dari masyarakat sipil, justru permintaan akan semakin tinggi. ‘’Jika permintaan tinggi, maka pasar gelap akan kian bergairah. Sebab, senpi ilegal itu hanya bisa diperoleh lewat pasar gelap. Itu yang bisa semakin menyemarakkan jual beli senpi di pasar gelap,’’ kata Muhadjir Effendy, Selasa (31/8). Apalagi, lanjut Muhadjir, penyelundupan senpi ke Indonesia dinilai sangat mudah. Sebab, jalur penyelundupan dari negara Filipina yang masuk ke Indonesia selama ini sering terjadi. Apalagi, Filipina selama ini dikenal sebagai negara cowboy, mengingat warga sipil bebas memiliki senjata. Sehingga, kata dia, bagi aparat yang berwenang sangat sulit untuk mendeteksi keluar masuknya senjata api itu.