PERBANDINGAN PEMBERIAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING DAN DYNAMIC STRETCHING TERHADAP PENURUNAN HAMSTRING MUSCLE TIGHTNESS PADA MAHASISWA FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Main Author: | Tantowi, Ryan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/43353/1/jiptummpp-gdl-ryantantow-50084-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/43353/2/jiptummpp-gdl-ryantantow-50084-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/43353/3/jiptummpp-gdl-ryantantow-50084-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/43353/4/jiptummpp-gdl-ryantantow-50084-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/43353/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Hamstring Muscle Tightness adalah kondisi otot hamstring yang memendek akibat menurunnya sifat fisiologis otot maupun patologis seperti trauma, infeksi atau akibat un-activity sehingga menghambat range of motion dan muscle performance. Aktivitas olahraga yang kurang serta aktivitas perkuliahan yang menuntut untuk duduk dalam waktu lama, akan menjadi faktor penyebab otot hamstring menjadi memendek sehingga flesibilitas dan mobilitas otot hamstring terganggu. Hamstring Muscle Tightness menjadi faktor penyebab utama terjadinya Hamstring Muscle Strain Injuries pada usia >22 tahun. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa di Universitas Muhammadiyah Malang peneliti mendapati dari 174 mahasiswa yang diukur fleksibilitas otot hamstring terdapat 48 mahasiswa yang mengalami hamstring muscle tightness atau setara dengan 28% mahasiswa mengalami hamstring muscle tightness. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pretest dan posttest design without control. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 21 Juli sampai dengan 2 Agustus 2017 (n=20). Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fisioterapi di Universitas Muhammadiyah Malang. Analisa data dilakukan dengan Paired T Test dan Independent T Test. Hasil: Hasil perhitungan paired t test penatalaksanaan active isolated stretching dengan probabilitas P value 0,001 maka H0 ditolak. Perhitungan paired t test penatalaksanaan dynamic stretching dengan probabilitas P value 0,001 maka H0 ditolak. Perhitungan perbandingan efektivitas antara yang active isolated stretching dengan dynamic stretching melalui Independent t test dengan probabilitas P value (sig)= 0,00<0,05 maka H0 ditolak sehingga terbukti active isolated stretching lebih efektif dibandingkan dynamic stretching terhadap penurunan Hamstring Muscle Tightness pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang. Kesimpulan: Terdapat penurunan hamstring muscle tightness sebelum dan sesudah penatalaksanaan active isolated stretching dan dynamic stretching. Active isolated stretching lebih efektif menurunkan hamstring muscle tightness dengan selisih rata-rata penurunan 11,1 cm sedangkan dynamic stretching 6 cm.