HUBUNGAN AKTIFITAS KERJA TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PEMOTONG APEL DI UD AREMA SW
Main Author: | SEBASTIAN, HENDA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/43340/1/jiptummpp-gdl-hendasebas-50378-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/43340/2/jiptummpp-gdl-hendasebas-50378-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/43340/3/jiptummpp-gdl-hendasebas-50378-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/43340/4/jiptummpp-gdl-hendasebas-50378-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/43340/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, sehingga terjadi penekanan pada nervus medianus pada pergelangan tangan. CTS merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemui oleh badan statistik perburuhan di negara maju sebagai penyakit pada kalangan pekerja-pekerja industri. Usaha pembuatan keripik apel di Kota Batu merupakan salah satu bentuk usaha yang berkembang saat ini. Para pekerja pemotong apel memiliki aktifitas kerja yang banyak melibatkan aktifitas gerakan berulang pada pergelangan tangan dan posisi kerja tidak berubah-ubah sehingga banyak mempengaruhi kejadian CTS seperti gerakan menggenggam, menekan apel dan memegang apel dalam jangka waktu yang lama, beberapa pekerja merasakan tangan kebas dan rasa menjalar saat bekerja dalam waktu yang lama. Posisi tangan dan pergelangan tangan berisiko apabila dilakukan gerakan berulang atau frekuensi sebanyak 30 kali dalam semenit dan sebanyak 2 kali per menit untuk anggota tubuh seperti bahu, leher, punggung dan kaki. Semakin tinggi frekuensi gerakan berulang semakin tinggi risiko terjadinya CTS. Gejala yang paling umum terjadi pada CTS adalah nyeri pada pergelangan tangan, rasa kesemutan, rasa nyeri atau kebas pada bagian distribusi nervus medianus bagian distal (jempol, telunjuk, jari tengah dan sisi radial jari manis). Beberapa pemeriksaan spesifik yang dilakukan untuk mendiagnosis CTS yaitu pengisian kuisioner tentang keluhan CTS, tes Phalen dan tes neurologi lainnya. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 30 responden menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji chi-square test. Hasil : Hal ini terlihat dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square test diperoleh nilai p sebesar 0,02 dengan nilai α = 0,05 sehingga p <α dan dapat ditarik kesimpulan H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya terdapat hubungan antara aktifitas kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja pemotong apel di UD Arema SW.